Tuesday, September 27, 2005

Imunisasi Polio 2

Alhamdulillah pagi ini Ene bisa mengikuti imunisasi polio tahap 2 di RS Krakatau Medika, melanjutkan tahap 1 tanggal 31 Agustus 2005 lalu. Tadinya Ibu sedikit ragu karena Ene lagi batuk, tapi Ibu tetap mengantar Ene dengan pertimbangan bahwa di lokasi PIN (Pekan Imunisasi Nasional) kan banyak tenaga medis, jadi bisa nanya langsung apa kalo lagi batuk boleh ikut imunisasi.

Dan ternyata dokter yang sedang bertugas menyatakan Ene nggak pa2 ikut imunisasi asal nggak panas. Sambil ngomong gitu, pak dokter me-megang2 pipi dan leher Ene untuk ngecek Ene panas apa nggak. Ene dieeeemmm aja dengan ekspresi bingung. Kali dia mikir 'aku mo diapain sih?' hehehe... Ene juga langsung mangap pasrah ketika ditetesi vaksin. Ene juga nurut nggak bersuara ketika kelingking kirinya ditempelkan ke stamp pad alias papan stempel (bukan dicelup ke tinta seperti sebelumnya). Pokoknya nice boy lah dia... :D

Oya, tidak seperti tahap 1 yang pelaksanaannya molor dari jadwal yang seharusnya (jam 8 pagi), kali ini para petugasnya terlihat lebih siap dan vaksin sudah tersedia. Ketika Ibu, Ene dan si Mbak datang jam 8 kurang beberapa menit, kami langsung dilayani. Dan ternyata, Ene merupakan peserta no.1! Hidup Ene! Lo.. apaan sih? Memangnya lomba?! Wekekekek...

Tapi memang Ene (dan peserta lainnya) dapat hadiah sesudah diimunisasi, yaitu berupa sampel produk susu formula Bendera 123. Biasalah.. pesan sponsor hehe... Sebelumnya Ibu diwawancara dulu untuk ngisi data mereka, mulai nama ibu, nama anak, alamat, no.telp., dan yang utama susu formula apa yang saat ini diminum. Ene sih susu formulanya selama ini SGM 3 rasa Vanilla. Murah meriah hahaha...

Ibu pada dasarnya memang nggak terlalu terpengaruh dengan berbagai macam iklan susu formula mahal yang gencar mempromosikan kandungan AA, DHA, dan berbagai macam vitamin dan mineral untuk kecerdasan otak. Ibu selalu berpikir, toh Bapak yang semasa kecil nggak minum susu, alhamdulillah bisa menyelesaikan sekolah sampai ke jenjang tertinggi :). Selain itu, Ene juga masih minum ASI yang sudah teruji secara klinis lebih baik dari susu formula apapun. Jadi kenapa harus membeli merek? Alah, alasan aja Ibu ini :D

Dan, seperti juga sebelumnya, sepanjang perjalanan pulang, Ene terpana menatap kelingkingnya yang 'ternoda' :D Ketika Ibu tanya, "Kok Ene nggak ada suaranya ya?", Ene menjawab sambil masih menatap kelingkingnya, "akit.. akit.. akit..", tapi tanpa ekspresi sakit, hehehe...

Monday, September 26, 2005

Ke Pantai Lagi

Sudah sejak hari Kamis (22/09) Uka mengajak Ibu ke pantai, katanya pengin main pasir (padahal di halaman sekolahnya juga banyak pasir hehe..). Ibu nggak berani janji karena pas ke dokter hari Minggu sebelumnya (18/09) saat di Cilegon, Bapak didiagnosa gejala tipus (sebelumnya sempat demam ketika di Jogja dan perut melilit). Dan selama seminggu setelahnya Bapak jarang istirahat karena jadwal ngajar dll. yang padat, jadi Ibu pikir kalo pas di Cilegon biar Bapak istirahat aja.

Jumat pagi (23/09) saat Uka dimandiin Ibu—Uka janji akan mandi sendiri kalo sudah SD! :D—untuk siap2 sekolah, topik pantai mencuat lagi.

"Bu, nanti kalo ke pantai jangan lupa bawa peralatan untuk main pasir ya?!".
"Lo... memangnya Ibu sudah janji mau ke pantai gitu? Kan Ibu bilang tergantung bagaimana Bapak nanti, sudah sehat belum".
"Pasti Bapak sehat".
"Kok Uka bisa memastikan? Uka tau sendiri kan kalo Minggu lalu perut Bapak sakit, melilit!".
"Oh.. kalo sakit perut itu kan sakitnya kecil2, ga pa2!"
"@#$%^&*?!".

Dan ternyata ketika Bapak pulang ke Cilegon, Bapak bersedia memenuhi keinginan Uka ini!!! Wah.. tentu saja Uka seneng banget! Tadinya Ibu ragu, khawatir Bapak belum sehat benar. Soalnya Ibu tau persis Bapak sering nggak tega menolak permintaan Udane :). Tapi Bapak meyakinkan Ibu kalo kondisinya sudah lumayan baik setelah minum obat cacing.

Obat cacing ini bukan obat untuk cacingan lo :)) Tapi obat yang terbuat dari cacing!! Iya, cacing beneran! Jangan heran gitu deh :D Entah cacing jenis apa yang dipakai, tapi obat ini sudah banyak dijual di toko2 obat dalam bentuk kapsul. Kapsul ini berisi cacing yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus. Resep ini Bapak peroleh dari seorang kawan yang pernah merasakan khasiatnya. Salah satu khasiatnya adalah untuk mengobati tipus. Dan percaya ato tidak, ternyata kondisi Bapak membaik, meski melanggar pantangan dokter. Iya, Bapak diharuskan makan makanan yang lunak2, lebih baik lagi kalo bubur. Tapi wong namanya jadi anak kost di Jogja, siapa coba yang mau bikinin bubur? Hehehe...

Tentang ke pantai, tadinya Uka memaksa berangkat Sabtu, tapi Bapak harus ngurus SIM A dulu yang akhir September ini habis masa berlakunya. Selain itu, Ibu sudah janji mau ke rumah Tante Weni untuk ngantar donat kentang buatan Mama Nadia yang dipesan Tante Weni. Waktu ke rumah Tante Weni, cuma Ene yang ikut, Uka nggak ikut. Sekarang kalo pergi2 Uka nanya dulu tujuannya, kalo kira2 nggak berprospek—Baca: nggak ada acara beli mainan ato ke tempat bermain :D—Uka lebih memilih tinggal di rumah karena bisa mainan sendiri hehe...

Dan hari Minggu (25/09) jadilah kami berempat ke pantai! Berangkat dari rumah sekitar jam 09:30 dengan persiapan yang lebih baik dibanding ke pantai sebelumnya karena nggak mendadak :) Tadinya Bapak bilang mau nyoba pantai lain, tapi ternyata akhirnya balik lagi ke Tanjung Tum. Males kalo harus nyari lagi, kata Bapak :) Gitu deh Bapak, nggak demen ruwet untuk perkara sepele hehehe...

Tidak seperti acara ke pantai sebelumnya, kali ini tidak didominasi kegiatan main layang2. Bukannya nggak beli layang2, malah Bapak beli layang2 yang lebih gede dan mahal terbuat dari kain yang dijual di pinggir jalan ke Anyer. Harganya Rp15.000,-, plus benangnya Rp2000,- jadi total Rp 17.000,-. Lebih mahal dari ongkos masuk pantai yang Rp15.000,- Sayangnya, layang2 ini nggak berhasil diterbangkan!!! :(( Padahal di pantai kan angin begitu kencang. Menurut analisa Bapak sebagai pakar layang2 :), layang2nya nggak seimbang. Bapak sih bisa memperbaiki, tapi nggak mungkin dilakukan di pantai kan?! Hehe... Dan sementara Bapak dan Uka berusaha menerbangkan layang2, Ene sibuk mengejar kambing ke sana ke mari!!! Hahaha.... Yang terutama menjadi sasaran Ene adalah anak2 kambing. Heran juga kok Ene nggak punya rasa takut, padahal kan bisa saja kambing tersebut ganti mengejar dia kalo terdesak.

Ketidaksuksesan menerbangkan layang2 membawa Udane menuju air laut. Rupanya air laut sedang pasang karena pantainya lebih sempit dari terakhir kami ke sana. Kali ini Ene tidak risi lagi kakinya terkena pasir. Tapi karena ombak sedang pasang, Bapak tidak berani melepaskan Udane sendirian. Sementara itu, Ibu sibuk berteduh di warung dekat pantai, makan nasi goreng bekal (alasannya karena Udane nggak mau makan hehe..) sambil sesekali motret Udane. Habis, asli panas banget!!! Mata rasanya sampai ber-kunang2, hehehe... Tapi Udane cuek aja tuh! Tidak mengeluh kepanasan sama sekali! Mereka begitu menikmati ombak yang menerjang kaki2 kecil mereka. Malah akhirnya Bapak yang capek dan mengajak bermain pasir. Dan tenggelamlah Udane di pasir :)

Berikut ini hasil jepretan kamera HP Ibu. Camdig-nya ada di Jogja.Waktu itu dipake Bapak untuk acara ke Semarang, terus lupa dibawa balik lagi ke Cilegon. Untung HP Ibu yang baru ada kameranya. Meski hasilnya nggak setajam camdig, tapi bisa merekam momen2 indah di pantai :)


Sesi 1: Menunggu ombak menerjang pantai bersama Bapak.


Sesi 2: Bermain pasir.


Sesi 3: Menuju pantai tanpa Bapak. Bapak capek dan duduk di warung :)

Acara main air dan mandi pasir selesai sekitar jam 11:30—Selesai dengan sedikit pemaksaan :D—dan ditutup dengan bilasan pake air dingin di kamar mandi umum. Ene menikmati acara bilasan ini, tapi Uka tidak karena nggak tahan dingin hehehe...

Jam 12an kami meninggalkan Tanjung Tum menuju SKI alias Sari Kuring Indah untuk makan siang. Buat yang tau daerah Anyer - Cilegon, pasti heran! Kok makannya jauh banget ke SKI, sekitar 1 jam perjalanan! :D Memang sih banyak resto di daerah Anyer, tapi berhubung belum pernah nemu yang suasananya enak dan makanannya cocok di lidah, jadilah di-bela2in menempuh perjalanan panjang balik ke Cilegon. Bukan cuma sekedar balik ke Cilegon, tapi rutenya bisa dibilang melewati rumah. Jadi sebenarnya lebih dekat pulang ke rumah daripada ke SKI! Hahaha... Tapi ga pa2, namanya juga lagi liburan. Lagian, biar Ene sekalian pulas tidurnya, karena sejak naik mobil dan memegang botol susunya, Ene langsung mengambil posisi tidur di jok belakang. Dan benar saja, tak lama kemudian Ene tertidur pulas dan baru bangun ketika tiba di SKI.


Mengamati beo yang pintar omong di SKI.

Wednesday, September 21, 2005

Kesukaan Ene

Selain suka sama binatang, ada beberapa kesukaan Ene yang cukup menonjol, yaitu suka bersih2, suka makan krupuk, suka joged, dan suka teriak :D

Tentang suka bersih2. Setiap kali melihat Ibu, si Mbak atau Yuk memegang alat2 kebersihan, seperti sapu, cikrak—Apa ya bahasa Indonesianya? Kalau bahasa Betawinya sih Ibu malah tau, yaitu pengki :D—dan tongkat pel, Ene bakal segera meminta alat2 tersebut untuk ikut bersih2. Kalau Ibu membersihkan muka dengan kapas plus cairan pembersih sepulang kerja atau bepergian, Ene ikut2an minta kapas plus cairan pembersih untuk diusapkan ke wajah dan rambutnya.

Di lain waktu, Ene suka iseng mengambil waslap yang tergantung di rak handuk. Waslap ini disediakan untuk membersihkan mulut Ene setiap habis makan. Tapi di tangan Ene, selain untuk membersihkan wajah dan rambutnya, waslap ini berfungsi juga untuk mengelap meja tamu dan perabot lain! Kali dia sering memperhatikan si Mbak bersih2. Kalau sudah begini, waslap tersebut lantas wajib masuk keranjang cucian untuk dicuci.

Masih mending kalau urutan pemakaian waslap tersebut untuk mengusap muka dan rambut dulu, baru setelahnya untuk mengusap meja. Nah.. yang sering terjadi justru kebalikannya! Waslap dipakai dulu oleh Ene untuk ngelap meja dan perabot lain, baru setelah itu diusapkan ke wajah dan rambutnya!!! Duh Ene... debu mejanya kan jadi rata di wajah dan rambutmu :( Tayamum kali ya dia :D

Tentang suka makan krupuk. Sebenarnya ini bukan kebiasaan yang baik karena krupuk nggak ada gizinya. Itu menurut para ahli gizi! Kalau menurut Ene, krupuk itu mengandung vitamin K, alias vitamin Krupuk hahaha :)).

Ene memang pemilih dalam hal makanan, berbeda dengan Uka yang sejak kecil mau makan apa aja, bahkan obat yang pahit sekalipun :) Berbagai macam buah2an sudah Ibu tawarkan ke Ene, baik yang buah segar maupun yang dijus, tapi Ene menolak. Cuma jeruk peras aja yang Ene doyan. Kalau misalkan Ene tetap dipaksa makan buah tersebut, maka akan berakhir dengan muntah! Camilan jenis lain pun Ene tidak terlalu berminat. Kadang2 saja Ene mau makan coklat atau camilan lain yang dimakan Uka, tapi tetap saja favoritnya krupuk! :D

Untungnya, soal makan nasi plus sayur dan lauk-pauknya Ene nggak masalah. Minum susu formula maupun ASI juga lancar. Bahkan belakangan ini karena Ibu sudah mulai menyapih Ene dengan mengurangi ASI, dalam sehari Ene minum susu formula tidak kurang dari 7 botol ukuran 250cc! Akibatnya kalau malam harus ganti popok karena popok yang dipakainya sudah nggak mampu menampung pipis Ene. Bocor! :)

Tentang suka joged. Hahaha... ini gen Ibu ato gen Bapak ya? Oke.. oke.. ngaku! Gen Ibu sepertinya lebih dominan! :D Awalnya kalo pas dengerin musik ato lagu yang nge-beat, Ibu ngajak Ene bergoyang. Maksudnya sih biar Ene peka dengar suara musik, nggak cuek aja. Selain itu juga mengajak Ene tertawa bersama Ibu dan Uka. Lama2, tanpa disuruh pun, setiap dengar musik ato lagu, terutama yang nge-beat, Ene akan berjoged. Yang khas dari Ene kalo joged adalah gerakan tangannya, persis seperti orang lagi nguleg sambel! Hahaha...

Tentang suka teriak. Tentang kesukaan Ene yang satu ini memang cukup bikin pusing hehe... Kalau permintaannya tidak dikasih, Ene teriak! Me-manggil2 orang nggak dijawab, Ene teriak! Rebutan mainan sama Uka, Ene teriak! Bahkan diajak Ibu nyanyi lagu Topeng-nya Peterpan—Ene suka lagu ini, terutama bagian refrein-nya—eh.. nyanyinya sambil teriak! :D Kadang2 Ibu sampai mikir apa tenggorokan Ene nggak sakit ya dipakai teriak2 gitu? Hehe...

Wednesday, September 14, 2005

Animals Lover

Sepertinya Bapak telah berhasil menularkan kecintaannya pada binatang ke Uka dan (terutama) Ene. Kalau melihat binatang apa saja—terutama yang sering beredar di sekeliling rumah seperti guguk (anjing), meong (kucing), yam (ayam), cicak, upu2 (kupu2), apung (capung) dan aba2 (laba2)—Ene antusias sekali! Dia selalu me-nunjuk2 dengan bersemangat dan me-manggil2 orang2 di sekitarnya—especially Ibu dan Uka—supaya ikutan melihat, "Ibuu.. Ibuu.. aba2.. Ibu.. aba2.." atau "Ukaaa.. upu2.. Ukaa.. upu2..".

Dan Ene nggak akan berhenti memanggil sampai yang dipanggil memberikan respon. Respon inipun tidak cukup berupa jawaban ya, tapi harus diikuti kepala yang menoleh ke arah yang dimaksud dan ekspresi gembira seperti halnya dia :D. Yang sedikit repot kalau Ene me-manggil2 Uka. Biasanya Uka cuek aja dengan panggilan adiknya karena lagi asyik melototi TV, menggambar, menulis atau mainan. Dan biasanya pula Ene tetap keukeuh memanggil sampai nyaris berteriak! Kalau sudah gini, Ibu jadi ikut me-manggil2 Uka supaya segera merespon adiknya hehe...

Dengan kecintaannya pada binatang, sudah bisa dipastikan kalau Ene menggemari acara2 TV produksi Discovery Channel, National Geographic, Australia Zoo (Crocodile Hunter), Instinct Television (Killer Instinct), atau acara2 lain yang berkisah tentang binatang. Susahnya, acapkali Ene protes sampai teriak2 ketika sesi acara kegemarannya terpotong oleh jeda iklan atau sudah habis penayangannya. Dikiranya Ibu atau Uka yang memindah saluran TV!!! Jadinya Ibu dan Uka harus kasih penjelasan ke Ene :)

Pernah suatu ketika, penjelasan ini nggak bisa diterima oleh Ene. Malam2, setelah acara (kalau nggak salah) Discovery Channel selesai penayangannya, Ene tetep aja nangis minta nonton gajah meski sudah dijelaskan kalau acaranya sudah selesai. Waktu itu Ene ngantuk, jadi agak sensi gitu deh :) Untung aja Ibu ingat kalau punya CD Seri Harun Yahya yang berkisah tentang binatang2, pemberian Bulik Wur, jadi akhirnya Ibu putar CD tersebut sampai akhirnya Ene mau diajak tidur :)

Untuk memuaskan rasa ingin tahu Udane akan binatang, Bapak dan Ibu menghadirkan 'kebun binatang' di rumah berupa miniatur macam2 binatang dari plastik dan gambar2 binatang yang ditempel di dinding ruang tamu. Hasilnya, Ene sudah bisa mengenali macam2 binatang meski di antaranya belum pernah dia lihat sosoknya secara langsung, seperti gajah, harimau, singa, dll. Kalau Uka, dia sudah pernah main ke Taman Safari Indonesia - Prigen dua tahun lalu (2003) bersama rombongan keluarga dosen2 Teknik Mesin UGM. Waktu itu Ene masih berumur sekitar 4 bulan di kandungan Ibu. Barangkali ini yang sering dibilang orang dengan ungkapan "bawaan orok", karena sejak masih di kandungan, Ene sudah diajak ke Taman Safari hahaha...


Gambar binatang2 di dinding ruang tamu. Tampilan terakhir sudah tidak serapi ini karena sudah dicopot (oleh Udane) dan dipasang (oleh si Mbak dan Yuk) berulang kali sehingga ujung2nya ada yang robek dan bukan lagi ditempel dengan paku tapi dengan lakban hitam! Juga tidak sebersih ini karena sudah penuh dengan coretan2 Udane :D


Udane habis nangkap belalang terus dikurung di tudung saji untuk diobservasi :) terus dilepaskan lagi. Ene sambil memegang miniatur kuda di tangan kanannya.

Thursday, September 08, 2005

HP Baru

Setelah long weekend kemarin gagal membeli HP baru untuk Ibu, akhirnya semalam Bapak telpon ke Ibu mengabarkan kalo misi tersebut sudah terlaksana. Berhasil.. berhasil.. berhasil.. hore! Hehe.. akhirnya berhasil juga beli HP di Jogja setelah mencoba di Cilegon ternyata gagal akibat gangguan para kurcaci, alias Udane :) Terima kasih Bapak tercinta!

Dan ternyata yang akhirnya dibeli Bapak sama dengan yang di-lihat2 di Cilegon, Nokia 6020. Rupanya Bapak tidak bisa pindah ke lain hati. Jatuh cinta pada pandangan pertama! :D HP Ibu yang sebelumnya pun yang milihin Bapak dan waktu itu di toko ya langsung milih yang itu, nggak nanya2 merek ato model lain. Sama ketika menjatuhkan pilihan pada Ibu, nggak nanya2 'merek' ato 'model' yang lain! Huuuuuu... Ibu sok gitu deh. Ge-er berat! Hahaha... lebih baik ge-er daripada minder.

Nokia 6020 ini ada dua warna, graphite grey dan silver grey. Nah... Ibu lupa nanya yang dibeli kemarin itu warna apa. Tapi no problem, dua2nya keren kok hehe... Namanya dibelikan, nggak boleh protes! :D Cuma..... kalo menurut feeling Ibu nih.. warna pilihan Bapak yang graphite grey deh..

Updated 14/09/2005:
Ternyata yang dibeli Bapak yang silver grey! Sebenarnya sih feeling Ibu nggak salah karena tadinya Bapak memilih yang graphite grey tapi ternyata stoknya habis! Dan karena Bapak bukan orang yang terlalu fanatik dengan warna sampai harus bela2in cari di toko lain segala—Soalnya Ibu pernah tau ada orang yang begitu :)—maka ya sutralah dipilih aja yang silver grey.

O ya, sebenarnya ketika Ibu minta tolong Bapak milihin HP, Ibu bilang bahwa fitur camera bukan keharusan karena toh selama ini ke-mana2 Ibu selalu menenteng camdig yang hasilnya sudah pasti lebih oke daripada HP. Ibu cuma pesan yang ukurannya kecil. Buuuuttt..... ketika tau kalo Nokia 6020 ini ada cameranya, eh.. tetep aja seneng! Hahaha... norak ya? Emang!!

Wednesday, September 07, 2005

Gelang & Armstrong

Bulan Juli lalu Ibu lihat di Kompas ada iklan bertajuk Bersama Morinaga Peduli Sahabat (BMPS). Program BMPS ini diselenggarakan oleh Kalbe Farma Health Food Division, pemegang lisensi susu pertumbuhan Morinaga di Indonesia bermerek Chil Kid dan Chil School, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli 2005. Dalam program ini masyarakat diajak untuk menyumbangkan mainan bekas layak pakai dengan tujuan menanamkan rasa kepedulian serta melatih anak agar berbagi dengan sesama yang kurang mampu.

Program BMPS berlangsung mulai tanggal 23 Juli-22 Agustus 2005 di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makasar dengan melibatkan siswa sekolah Pre-School, TK dan SD. Sumbangan juga dapat diserahkan di Toko Buku Gramedia tertentu di lima kota besar tersebut pada tanggal 1-22 Agustus. Hasil pengumpulan mainan akan disumbangkan ke anak-anak di panti asuhan, yayasan pendamping anak jalanan serta anak-anak di tempat pengungsian korban bencana alam Aceh. Sebagai tanda terima kasih, Morinaga memberikan Gelang Persahabatan yang dapat diperoleh pada saat menyerahkan mainan layak pakai di sekolah-sekolah dan Toko Buku Gramedia tertentu yang menyediakan kotak penampungan mainan.

Ibu sangat tertarik dengan program ini karena dua alasan. Pertama, Ibu bermaksud mengajari Uka untuk peduli terhadap sesama. Kedua, Ibu ingin mengurangi tumpukan mainan di rumah yang makin hari makin banyak mengingat Uka hampir selalu minta 'pajak' mainan kalau ke luar rumah :) Terlebih lagi, banyak di antara mainan itu yang sudah jarang disentuh Uka maupun Ene.

Tapi untuk ikut program BMPS ini Ibu terkendala oleh kenyataan bahwa di Cilegon nggak ada Toko Buku Gramedia :( Tempat penukaran hanya disediakan di 5 kota besar tersebut di atas. Yang terdekat dari Cilegon adalah di Jakarta, tapi rasanya kok effortnya besar karena Ibu tidak tau persis alamat yang disebut di iklan. Bisa2 malah kesasar :) Terus, ketika Ibu lihat alamat penukaran yang di Surabaya, loh... ini kan Toko Buku Gramedia yang letaknya dekat rumah Yang Nuk! Kalau ke Surabaya, hampir selalu Bapak main ke situ, jalan kaki! Ibu lantas terpikir untuk mengirimkan mainan2 Uka ke Yang Nuk. So, Ibu segera nyari kardus untuk mengemasi mainan2 Uka.

Ternyata proses mengemasi mainan ini tidak secepat yang diduga karena Ibu harus bernegosiasi dengan Uka, mainan apa aja yang mau dia lepas dengan sukarela :) Kadang2 mainan yang tadinya sudah Uka setujui untuk disumbangkan eh.. diminta lagi sama Uka karena masih sayang :) Kadang2 juga, Ibu yang tidak setuju Uka menyumbangkan mainan tertentu karena Ibu juga suka dengan mainan itu. Hahaha... ketahuan deh kalau Ibu juga suka mainan anak2nya :)) Jadi hasil akhir mainan yang akan disumbangkan merupakan kompromi antara Ibu dan Uka :D Setelah packaging selesai, paket mainan pun segera dikirim ke Yang Nuk via jasa pengiriman barang.

Sesampai di Surabaya, ternyata akhirnya tidak semua mainan yang dikirim disumbangkan ke Gramedia karena saat itu di Surabaya ada Gerry dan Gendy yang lagi liburan di rumah Yang Nuk, jadi sebagian mainan diambil mereka karena di rumah Yang Nuk nggak ada mainan hehe... Tapi kata Yang Nuk yang disumbangkan masih banyak kok! :) Dan setelah Yang Nuk memperoleh Gelang Persahabatan dari Morinaga sebagai tanda terima kasih, gelang ini pun dikirim balik ke Cilegon (baru sampai sekitar dua minggu yang lalu). Gelangnya warna biru bertuliskan "Morinaga Peduli Sahabat". Sebelumnya Uka juga sudah punya gelang semacam ini berwarna merah bertuliskan "LiveStrong", bonus dari majalah anak2 yang dibeli Uka.

Gelang LiveStrong ini aslinya berwarna kuning. Gelang ini merupakan ide dari Lance Armstrong, pembalap sepeda profesional Amerika Serikat yang terkenal karena berhasil menjuarai Tour de France sebanyak tujuh kali berturut-turut (1999 hingga 2005) sejak sembuh dari penyakit kanker. Pengalamannya menghadapi penyakit kanker memberinya insipirasi untuk mendirikan Yayasan Lance Armstrong, dan kemudian mengembangkan gelang LiveStrong pada tahun 2004 sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap korban-korban kanker. Armstrong pensiun dari membalap setelah menjuarai Tour de France pada tahun 2005, mengakhiri karir selama 14 tahun. What a success story!!!

Sstt.. kemarin Ibu baca di KCM, Lance Armstrong telah bertunangan dengan bintang rock Sheryl Crow. Ini kutipannya:

Bintang balap sepeda Lance Armstrong (33) telah bertunangan dengan bintang rock Sheryl Crow (43). Mereka juga akan menikah. Senin (5/9), juru bicara Armstrong mengabarkan hal itu.

Tak ada keterangan rinci yang dikeluarkan mengenai pernikahan mereka, meskipun si juru bicara mengatakan bahwa mereka tampaknya bakal mengikat janji sebagai suami istri pada musik semi yang akan datang.

Pasangan dari AS tersebut bertemu pertama kali di sebuah acara amal pada Oktober 2003. Tak lama kemudian, mereka mulai berkencan.

Armstrong, yang berhasil melawan kanker testis, telah mempunyai tiga anak dari perkawinan pertamanya. Sementara itu, Crow belum pernah menikah. Crow pernah dihubung-hubungkan dengan artis musik ternama Eric Clapton dan aktor kondang Owen Wilson.

Armstrong sudah tujuh kali menjuarai Tour de France. Sementara itu, Crow telah memenangi sembilan penghargaan Grammy sejak 1993. Sebagai penyanyi sekaligus pencipta lagu, Crow terkenal berkat sejumlah lagu, antara lain All I Wanna Do dan If It Makes You Happy. Album studio kelimanya, Wildflower, akan dirilis pada 13 September mendatang.

Balik ke gelang, sejak beredarnya gelang kuning LiveStrong, gelang2 semacam ini dengan berbagai macam warna dan tulisan, menjadi trend dalam kegiatan2 penggalangan dana yang terkait dengan kepedulian sosial. Gelang ini menjadi semacam icon kepedulian terhadap sesama!

Tuesday, September 06, 2005

Deep Condolences

Kemarin pukul 15.13 ketika masih berada di kantor Ibu mendapat sms dari Yang Nuk yang baru saja melihat berita di salah satu stasiun televisi:

It [panggilan Yang Nuk kepada Ibu] kclkbn [kecelakaan] pswt [pesawat] lagi di Medan penumpangnya habis It gak mentolo [tega] ibu [maksudnya Yang Nuk]. Pswt mandala.

Ibu kaget mendengar berita ini dan segera mencari berita di Internet. Ternyata yang jatuh sekitar pukul 10.06 pagi adalah pesawat Mandala jenis Boeing 737-200 dengan nomor penerbangan RI-091. Ibu semakin kaget begitu mengetahui bahwa jumlah penumpangnya 117 orang! Jumlah yang tidak sedikit! Belum lagi pesawat tersebut jatuh di jalan raya yang ramai sehingga menambah jumlah korban jiwa dalam tragedi ini. Sampai tengah malam kemarin hampir semua channel televisi memberitakan hal ini dengan gambar2 korban yang semakin membuat miris hati siapapun! Dan pagi ini Kompas memberitakan bahwa jumlah korban tewas sebanyak 149 orang! Terdiri dari 94 orang penumpang pesawat, 5 orang awak kabin dan sisanya korban yang berada di darat dan tertimpa jatuhnya pesawat.

Setiap kali mendengar musibah semacam ini, kita selalu diingatkan bahwa kematian ibarat pencuri yang tidak pernah kita sangka kedatangannya dan karena itu kita harus selalu siap menghadapinya. Tragedi seperti ini selain membuat kita berduka, juga membuat kita mensyukuri hidup yang masih kita miliki dan sepatutnyalah kita tidak me-nyia2kan setiap detiknya dengan hal yang sia2! Kata ungkapan Jawa kuno 'urip mung mampir ngombe' (hidup hanya persinggahan untuk minum saja). Bahwa ada kehidupan berikutnya setelah mati. Kehidupan yang kekal! Abadi! Ke sanalah kita semua kan menuju.

Ibu turut berdukacita se-dalam2nya kepada para keluarga korban tragedi Mandala. Semoga arwah para korban diterima di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan untuk menerima cobaan ini dan melanjutkan kehidupan yang telah diamanahkanNya. Amin.

Berita lengkap tentang tragedi Mandala antara lain dapat dibaca di Kompas.

Updated 08/09/2005:
Kompas meralat jumlah korban. Musibah ini ternyata menewaskan 89 dari 112 penumpang dan 5 awak pesawat, ditambah 49 warga yang tewas akibat tertimpa reruntuhan pesawat ketika sedang berada atau melintas di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Medan. Jadi total korban sebanyak 138 orang.

Monday, September 05, 2005

Long Weekend

Long weekend kemarin, dua keinginan Uka terkabul. Yang pertama, Uka pengin bisa Jumatan ke masjid dengan Bapak. Sudah lama Uka menyatakan keinginannya ini ke Ibu. Tapi tentu saja tidak mudah mengabulkan keinginan Uka ini karena harus menunggu Bapak libur pas hari Jumat sehingga bisa pulang ke Cilegon. Dan alhamdulillah, hari Jumat minggu lalu libur Israj Miraj sehingga Bapak bisa pulang Kamis malam dan Jumatnya bisa ke masjid dengan Uka :)

Keinginan Uka yang kedua adalah berenang dengan Bapak. Kalau keinginan yang ini baru tercetus beberapa hari menjelang Bapak pulang. Entah apa triggernya, tiba2 aja pas Bapak telpon Uka mengajak Bapak berenang. Dan Bapak menjanjikan untuk pergi berenang setelah Jumatan.

Maka, Jumat sore jadilah Bapak, Ibu, Uka dan Ene pergi berenang di KCC. Biaya masuk Rp9000,- untuk orang dewasa dan Rp8000,- untuk anak2. Kami bayar untuk satu tiket orang dewasa dan dua tiket anak2 karena Ibu nggak berenang. Bapak dan Udane berenang di area anak2 yang dangkal. Jadilah Bapak bukannya berenang tapi duduk bersila menjaga Ene :D Dan kalau Ene bergerak Bapak pun beringsut hehehe...

O ya, melihat Uka yang sempat meneguk air karena terpeleset di kolam dan Bapak yang kesulitan memegangi Ene yang bergerak terus, akhirnya Ibu membelikan Udane ban plastik berbentuk angsa dan jerapah. Harganya? Masing2 Rp25.000,-! Wow... dua kali lipat harga di toko! Tapi demi keamanan dan kenyamanan anak2 tercinta, ya sutralah.... :D

Ini dia foto2 Bapak dan Udane yang lagi berenang:


Ene asyik me-mencet2 leher si Angsa yang bisa berbunyi :)


Sepertinya Uka lagi main kuda2an, padahal sebenarnya Uka hampir terjungkal :D Untung sudah ada si Jerapah jadi Uka nggak sampai minum air kolam lagi :)


Ene, "Weekk!" :)


Dari foto di atas bisa dilihat kedalaman kolamnya. Ene bisa berdiri tegak, Uka kakinya agak nekuk (ini pun masih suka terpeleset kalau Uka jalan di kolam hehe..) dan Bapak bersila :D

Pulang renang ini, jam 7 malam Bapak sudah tidur duluan mendahului Udane karena kecapekan! Padahal Bapak kan hanya bersila di kolam? Hehehe...

Sabtunya, kami ke bengkel resmi Suzuki. Ke bengkelnya rame2 berempat karena rencananya sepulang dari bengkel kami mau belanja sekalian. Tapi ternyata ini keputusan yang salah karena di bengkelnya ternyata lamaaaaaa sekali!!!!! Memang sih ordernya lumayan berat, yaitu: tune-up, cek rem (ini yang lama bongkar-pasangnya), dan cek karet lis jendela kiri depan karena sering bocor kalo hujan deras (ini juga lama ngebongkarnya!). Bayangin, datang di bengkel jam 9 dan baru selesai jam 12-an! Menunggu adalah aktivitas yang menjemukan—In fact, menunggu bukanlah suatu aktivitas karena tidak ada sesuatu yang 'aktif' di situ :)—apalagi kalau judulnya 'menunggu di bengkel'! :(( Hanya satu kata yang pantas menggambarkan situasi Ibu: BOOORRRIIINGGG!!! :D Untung aja Udane nggak rewel, malah lari sana sini di area show room se-olah2 di rumah sendiri. Paling2 Uka bolak-balik minta beli minuman dan camilan ke warung :) Ene malah sempat tertidur di pangkuan Ibu dan Bapak (gantian mangku).

Dan akhirnya ketika mobil selesai dikerjakan dan kami meluncur keluar dari bengkel, lo... kok mobilnya ajrut2an kalo di gas? Memang sih Bapak sempat memperhatikan teknisinya tidak melakukan test drive. Kali karena kami sudah terlalu lama menunggu, jadi mobil langsung diserahkan. Walhasil, kami balik lagi ke bengkel! :( Kali ini kami nggak menunggu lagi karena kata teknisinya butuh waktu 1 jam lagi buat ngecek kenapa ajrut2an. Jadi mobil kami taruh di bengkel dan kami naik angkot untuk ngisi perut di Hoka Hoka Bento. Selama di angkot Ene kena 'angkot syndrom' :) Ini istilah Ibu karena setiap naik angkot —Baru dua kali ini sih Ene naik angkot, sebelumnya ketika nonton sirkus—Ene pasang ekspresi serius dan nggak ada suaranya! Hehehe...

Selesai makan, Bapak menyarankan Ibu untuk belanja dengan Ene sementara Bapak dan Uka ke bengkel untuk ambil mobil dan nanti menjemput Ibu dan Ene. Ini karena di sebelah Hokben ada Superindo, jadi daripada bolak-balik lagi. Memang sih usul Bapak ini praktis dan efisien, tapi Ibu absolutely disagreed with this idea karena: 1) Belanja dan mengawasi Ene? Bukan dua hal yang bisa digabungkan! :D Ene nggak mungkin mau duduk manis di trolley seperti bayangan Bapak; dan 2) Ene pasti nyari2 Bapak :) So, kami berempat balik lagi ke bengkel naik angkot dan Ene (lagi2) terkena 'angkot syndrome' :) Pulang dari bengkel kami akhirnya nggak jadi belanja karena sudah terlalu capek. Malam harinya baru kami keluar lagi untuk belanja di Superindo :)

Minggu pagi Bapak ke salon mobil. Ini hal yang di luar rencana sama sekali. Gara2nya setelah dites kebocoran pada karet lis jendela kiri depan dengan cara menyemprot dengan air, eh... ternyata bekas air di kaca nggak bisa dibersihkan meski Bapak sudah memakai cairan khusus pembersih kaca mobil, juga pakai sabun! Entah air apa yang dipakai ngetes di bengkel itu. Dan karena Bapak nggak ingin noda air tersebut semakin melekat dan semakin susah dibersihkan, maka Bapak segera berinisiatif pergi ke salon mobil. Pulangnya, voila! Mobil jadi kinclong!!! :D Soalnya digosoknya pakai duit sih... maksudnya mesti keluar duit hahaha..

Minggu sore kami keluar berempat ke Cilegon Supermall dengan tujuan utama nyari HP buat Ibu. Ceritanya HP Siemens M55 yang sekarang ini Ibu pakai tombolnya suka hang jadi bikin frustrasi kalau kirim sms, padahal justru fitur ini yang paling sering digunakan Ibu :( Ini terjadi sejak HP Ibu beberapa bulan lalu tercuci di mesin cuci front loading selama kurang lebih 2 jam!!! Waktu itu batrenya mati dan harus ganti batre baru, tapi masih bisa berfungsi normal kecuali ada tombol yang agak susah dipencet. Lama2 tombol yang susah dipencet ini tambah banyak hehehe... Makanya Bapak menyarankan ganti HP aja.

Di toko HP, Bapak menyebut salah satu seri dari Nokia ke si penjual. Bapak bilang, "Nokia 6020 ada, mbak?". Si penjual lantas memberikan HP tersebut berikut buku yang berisi keterangan fitur2nya. Udane segera saja berebut ingin memegang HP tersebut. Uka sih nggak pa2, Ibu nggak khawatir HPnya bakal jatuh, tapi kalo Ene, wah.. bisa2 belum dibeli sudah harus mengganti rugi :) Ibu lantas berinisiatif memberikan HP Ibu untuk dipegang Ene, tapi eh... ditolak sama Ene! Rupanya Ene tau mana yang milik sendiri dan mana yang milik toko. Nggak bisa diboongin! Hehehe... Untungnya si penjual punya HP mainan untuk contoh model, jadi akhirnya Ene megang HP model tersebut.

Sementara Ibu membaca fitur2 yang tersedia dan Bapak mengawasi Ene, tiba2 Uka yang berdiri di sebelah Ibu berkata dengan lantang ke si penjual, "Mbak, kalau yang 557 ada nggak?!". Ibu lirik si penjual cuma senyum2 aja. Rupanya Uka nggak puas pertanyaannya nggak diladeni, dia mengulangnya, "Mbak, ada nggak yang 557?!". Lagi2 si penjual cuma tersenyum. Ibu lantas mencoba menengahi, "Uka nanya apa sih?". "Ini lo Bu, ini kan ada yang 557?!", kata Uka sambil menunjuk buku fitur macam2 HP yang sedang Ibu baca. Di situ memang ada tertera HP Philips 755. "Ini bukan 557 tapi 755!", kata Ibu membetulkan sambil berharap jawaban ini akan menyudahi 'instruksi' Uka kepada si penjual. Tapi ternyata, "Oh ya 755. Mbak, ada nggak yang 755?!, " lagi2 Uka memberi 'instruksi' kepada si penjual untuk segera mengeluarkan model 755! Ternyata Uka tetap ngotot dengan 755-nya dan si penjual tetap ngotot dengan senyum (kesal)-nya :D

Akhirnya melihat situasi yang nggak kondusif untuk milih2 HP, maka dengan alasan belum nemu model yang cocok, Bapak dan Ibu mundur, nggak jadi beli HP! Ibu memutuskan Bapak aja yang nyari HP buat Ibu di Jogja, terserah apa modelnya, hehehe... Setelah agak jauh dari si penjual, Bapak bilang, "Uka ngorder HP 755 kayak pesan bakpia Patuk 75 aja. Kali Uka lihat aku nyebut nomer seri HP langsung dikasih, jadi dia ikut2 juga, hahaha...." Dan Bapak-Ibu pun tertawa karena kelakuan Uka, sementara Uka sendiri tidak menyadarinya hehehe...