Bom Bali 2
CILEGON, Sabtu malam (01/10): Bapak, Ibu, Uka dan Ene lagi jajan bakso dan sate di Propelat.
SURABAYA, Sabtu malam (01/10): Yang Nuk (ibunya Ibu), Pakpuh Tri (kakaknya Ibu) dan Pakde Antok (kakaknya Ibu juga) lagi di Restoran Laguna. Pesta pernikahan Tante Gina, sepupu Ibu.
KUTA dan JIMBARAN, Sabtu malam (01/10): Bom meledak!!!
Berita ini Ibu terima via sms dari Yang Nuk yang mendapat info dari Pakde Antok yang dikabari temannya. Sepulang dari Propelat, Bapak segera menyalakan televisi untuk mencari informasi lebih lengkap. Dan benar, setelah kejadian tanggal 12 Oktober 2002, Bali kembali diguncang bom di tiga lokasi, satu di Kuta Square dan dua di pantai Jimbaran. Kabarnya ada beberapa bom lagi yang berhasil dijinakkan oleh petugas keamanan.
Duh Gusti, setiap kali ada kejadian semacam ini, selalu muncul pertanyaan, apakah si pelaku sudah tidak punya nurani? Apakah pantas mereka menyebut diri mereka manusia? Apakah pantas mereka mengemukakan 1001 alasan pembenaran atas tindakan itu? Tidak ada alasan apapun yang bisa dipakai sebagai pembenaran! Sekali lagi, TIDAK ADA!!!
Kepada para korban, semoga lapang jalanmu menuju Sang Pencipta. Kepada para keluarga korban, rasa dukacita kami terucap. Semoga diberi ketabahan dan kekuatan untuk menerima cobaan ini. Amin.
Catatan: Ilustrasi diambil dari KCM.
SURABAYA, Sabtu malam (01/10): Yang Nuk (ibunya Ibu), Pakpuh Tri (kakaknya Ibu) dan Pakde Antok (kakaknya Ibu juga) lagi di Restoran Laguna. Pesta pernikahan Tante Gina, sepupu Ibu.
KUTA dan JIMBARAN, Sabtu malam (01/10): Bom meledak!!!
Berita ini Ibu terima via sms dari Yang Nuk yang mendapat info dari Pakde Antok yang dikabari temannya. Sepulang dari Propelat, Bapak segera menyalakan televisi untuk mencari informasi lebih lengkap. Dan benar, setelah kejadian tanggal 12 Oktober 2002, Bali kembali diguncang bom di tiga lokasi, satu di Kuta Square dan dua di pantai Jimbaran. Kabarnya ada beberapa bom lagi yang berhasil dijinakkan oleh petugas keamanan.
Duh Gusti, setiap kali ada kejadian semacam ini, selalu muncul pertanyaan, apakah si pelaku sudah tidak punya nurani? Apakah pantas mereka menyebut diri mereka manusia? Apakah pantas mereka mengemukakan 1001 alasan pembenaran atas tindakan itu? Tidak ada alasan apapun yang bisa dipakai sebagai pembenaran! Sekali lagi, TIDAK ADA!!!
Kepada para korban, semoga lapang jalanmu menuju Sang Pencipta. Kepada para keluarga korban, rasa dukacita kami terucap. Semoga diberi ketabahan dan kekuatan untuk menerima cobaan ini. Amin.
Catatan: Ilustrasi diambil dari KCM.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home