Bolak-balik ke Bazar
Sepanjang weekend lalu mobil terparkir manis di rumah, tapi bukan berarti Ibu, Uka dan Ene nggak ada acara ke luar rumah. Justru frekuensi ke luar rumah terhitung sering karena di lapangan dekat rumah kami sejak Jumat malam hingga Minggu siang digelar berbagai macam acara dalam rangka perayaan HUT RI ke-60 dan HUT PT Krakatau Steel Ke-35 dengan tema "Tri Mandala Utama: Berpikir, Berkarya dan Berbudaya". Dan karena jarak dari rumah ke lokasi acara sangat dekat, makanya nggak perlu naik mobil :) Bahkan, jalan di depan rumah kami ikut menjadi lahan parkir mobil para pengunjung acara tersebut.
Sayangnya, Bapak tidak ikut menikmati kemeriahan ini karena Bapak nggak pulang ke Cilegon. Ini karena acara Bapak di Jogja juga cukup padat. Hari Sabtu (27/8) Bapak ada workshop dilanjut piket acara Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) bagi mahasiswa baru. Hari Minggu (28/8) Bapak jadi juri lomba inovasi mahasiswa. It's ok, dad! We do understand :)
Berikut ini laporan acara weekend:
Jumat (26/8):
Sekitar jam 7 malam, iseng2 Ibu sambil menggendong Ene, diikuti Uka di belakang, mendekat ke arah keramaian, maksudnya sih cuma mau ngintip apakah malam itu sudah ada acara. FYI, perayaan semacam ini pada tahun2 sebelumnya baru dimulai hari Sabtu, tapi ternyata tahun ini sudah dimulai hari Jumat malam. Acara iseng2 ini akhirnya terpaksa dilanjut karena Ene berjumpa Ivan yang lagi jalan2 dengan kedua kakak dan ortunya, jadi dia mau jalan2 juga. Ivan ini teman main Ene yang umurnya sebaya. Hampir tiap hari Ene main dengan Ivan.
Walhasil, Ibu mengajak Ene pulang dulu karena saat itu Ene tidak beralaskaki. Meski Ene nangis, Ibu tetap mengajak Ene pulang untuk pakai sepatu dulu, karena kalau harus menggendong Ene terus2an Ibu nggak kuat. Ene beratnya 14kg! :D Setelah Ene pakai sepatu, Ibu, Uka dan Ene berangkat lagi. Ibu memutuskan langsung menuju ke area bazar. Menurut info Tante Yuni, dia akan jualan di stand no.16 pada hari Sabtu dan Minggu, jadi Ibu mau survey dulu lokasinya karena sudah janji mau nengok—dan syukur2 membeli :)—makanan yang dijual Tante Yuni.
Sampai di area bazar Ibu tidak berhasil menemukan stand no.16 karena stand2 di situ bukannya dikasih no. tapi dikasih nama kelompok2 pesertanya, dan Ibu tidak tahu Tante Yuni mewakili kelompok apa :( Kami malah ketemu Om Wisnu, Tante Sulis, Deo dan Agni, beserta rombongannya yang lagi makan bakso. Jadinya Ibu ngobrol dengan Tante Sulis dan Om Wisnu, sementara Udane main sama Deo. Deo ini satu sekolah dengan Uka, tapi beda kelas.
Nggak lama, Ibu memutuskan segera pulang karena niatnya memang cuma ngecek stand. Dan lagi malam itu pertunjukan yang digelar di panggung terbuka belum dimulai. Dalam perjalanan pulang Uka minta 'pajak mainan' as usual :) Malam itu Udane beli balon, tapi yang nggak pakai gas (nggak bisa melayang). Sesampainya kami di rumah baru terdengar pertunjukan rampak bedug dimulai. Dug.. deruug.. dug.. dug.. deruug.. dug.. dug..!!!
Sabtu (27/8):
Bangun tidur kami langsung mandi dan sarapan, siap2 menuju bazar. Jam 9 pagi kami (Ibu, Uka, Ene dan Yuk) berangkat. Ternyata saat itu sedang digelar lomba menggambar dan lomba mewarnai untuk anak2. Yah... kalau saja kami berangkat lebih pagi pasti Uka bisa ikutan lomba. Tapi nggak pa2, Uka oke2 aja kok :)
Di area bazar kami langsung menemui Tante Yuni yang hari itu jualan tekwan dan PopIce. Ibu pesan 5 porsi tekwan untuk dibawa pulang dan 3 PopIce. Belakangan sesampai di rumah yang paling banyak menghabiskan tekwan adalah Uka! Katanya yummy!!! Hehehe...
Tante Yuni (baju pink) sedang jaga stand bersama partner setia, Bu Indra (baju krem) dan Tante Imel (baju biru membelakangi kamera). Ibu sering bercanda menjuluki mereka 'the three musketeers' karena kalau ikutan bazar di-mana2 selalu kerjasamanya bertiga :)
Selesai beli tekwan dan PopIce, juga me-lihat2 stand yang lain, kami pulang karena Ene sudah menunjukkan tanda2 mengantuk. Dalam perjalanan pulang Uka minta dibelikan burger dan (lagi2) mainan. Kali ini mainannya kincir angin bergambar Dora The Explorer. Kalau Ene mah ngikut aja :) Sampai di rumah benar seperti yang diperkirakan, nggak lama kemudian Ene tidur. Dan Uka langsung menghabiskan 2 burger sekaligus! Setelah Uka kenyang, jam 11 Ibu dan Uka berangkat lagi :D
Selain bazar serta lomba menggambar dan mewarnai, hari itu juga ada lomba senam pakarena untuk grup orang dewasa. Di panggung belum ada pertunjukan, dan Ibu baru menyadari bahwa yang dipakai sebagai latar belakang panggung adalah golok raksasa dengan bahan baku dari PT Krakatau Steel! Sayang Ibu tidak tau persis dimensi dan berat golok tersebut.
Uka mejeng di depan panggung dengan latar belakang golok raksasa, senjata khas Banten.
Kembali ke bazar, kali ini Ibu beli mangga harum manis. Dijual sekantong 2 kiloan seharga Rp13.000,- yang berarti sekilo Rp6.500,- (Benar kan? Hahaha...). Di sebelahnya ada duren montong, mmmhhh.... yummy!!! Sebagai seorang penggemar duren tentu saja Ibu ngiler :D Tapi mau beli utuh sebuah kok mahal ya? Lagian di rumah yang doyan cuma Ibu hehe... Ternyata akhirnya ada solusi! Saat itu ada Bu Kamarul yang juga lagi naksir duren dan dia menawarkan untuk beli patungan dan dimakan di tempat! Deal! Jadilah kita patungan bertiga—Dengan satu ibu lagi yang, maaf, nggak tau namanya padahal tetangga juga hehe... Maklum Ibu bukan termasuk ibu gaul—masing2 Rp10.000,-. Untung di tas Ibu ada tisu basah buat cuci mulut dan tangan sesudah makan duren :). Uka sama sekali nggak mau duren, bahkan untuk mencobanya sekali pun!
Selesai makan duren, kami berdua pulang. Mampir bentar lihat lomba senam, tapi ternyata sudah mau break istirahat siang. Di situ ada penjual jeruk medan, murah sekilo Rp5000,- jadi Ibu tertarik membeli. Setelah dicicipi eh.. kok rada asam (pantas murah haha..) tapi karena kasihan sama penjualnya, ya sudah beli sekilo aja.
Sore jam 4-an kami menuju lokasi perayaan (lagi). Kali itu ke area panjat tebing yang dikelola sekelompok pemuda. Ternyata mereka menawarkan kegiatan meluncur di tali dari ketinggian sekitar 5 meter bagi yang berminat. Tentu saja dengan dibantu mereka sebagai para ahlinya. Kebanyakan yang tertarik untuk mencoba adalah anak2 kira2 seusia SD. Asyik juga tampaknya :) Kali ini pulangnya Udane masing2 membawa pedang mainan. Tumben ya Ibu begitu murah hati mengabulkan permintaan Uka akan mainan? Hahaha... sekali2 boleh lah, asal nggak yang mahal :)
Jadi sepanjang Sabtu ini Ibu dan Uka sudah tiga kali bolak balik ke area perayaan. Malamnya sebenarnya ada Joy Tobing nyanyi, tapi Ibu nggak menyaksikan, gantian Yuk dan si Mbak yang main dengan temen2 mereka. Tapi dari rumah Ibu bisa ikut mendengarkan suara emas Joy Indonesian Idol.
Minggu (28/8):
Niatnya pagi2 mau ikutan acara jalan santai yang ada door prize sepeda motornya. Tapi karena Udane susah dibangunin, ya sudah apa boleh buat Ibu nggak mau maksa. Semalam Ibu sudah janji sama Bapak via telpon, nggak akan maksa Udane bangun pagi2 untuk ikut jalan santai hehehe... Jam 07.30 Udane baru bangun, tepat saat jalan santai dimulai. Setelah mandi dan sarapan, Ene berangkat main dulu dengan si Mbak ke rumah Ivan. Ibu dan Uka belakangan, mau ke bazar. Sengaja berpisah supaya Ibu dan Uka bisa keliling2 tanpa diganggu kantuk Ene, hehehe... Kalau sama si Mbak kan Ene bisa pulang duluan kalau sudah ngantuk.
Pagi2 Tante Yuni sudah sms, bilang kalau hari ini jualan spaghetti. Waktu Ibu nanya Uka apa dia mau spaghetti, wah... Uka seneng banget! Termasuk makanan favoritnya selain pizza. Pokoknya sudah seperti orang Itali deh, hehe.. Belakangan, dari 4 bungkus spaghetti yang Ibu beli untuk dibawa pulang, Ibu menghabiskan satu setengah bungkus dan Uka dua setengah! Ene kebagian dikit :)
Kali ini Ibu dan Uka ketemu Om Azis, Tante Fiqhi, Azka dan Dina. Benernya Sabtu ketemu juga, tapi nggak sempat ngobrol lama karena waktu itu Ibu dan Uka sudah mau pulang. Tante Fiqhi sekeluarga habis ikut jalan santai, jadi lagi istirahat melepas lelah :)
Ki-ka: Dina (di kereta), Tante Fiqhi, Uka, Azka, Om Azis. Lihat tuh di belakang... banyak banget pengunjungnya! Lagi pada nunggu pengumuman door prize hehe..
Ki-ka: Om Azis, Dina, Tante Fiqhi, Ibu, Azka. Biar nggak ikut jalan santai, Ibu tampil sportif juga hahaha...
Dan seperti kemarin2, hari ini Ibu kena pajak lagi :) Tadinya Ibu belikan dua balon yang pakai gas (bisa melayang) untuk Udane. Ketika ketemu Azka, satu balon Ibu berikan ke Azka sementara yang dibawa Uka terlepas dan melayang :D Jadi, karena Uka nggak mau pulang dengan tangan kosong, dia mulai lirik kiri lirik kanan mencari penjual mainan :D Akhirnya setelah melalui tawar menawar yang cukup sengit—bukan Ibu dengan pedagang, tapi Ibu dengan Uka :)—disepakati untuk membeli cairan sabun untuk bikin gelembung. Yang penting buat Uka kan dia nggak pulang dengan tangan kosong, dan yang penting buat Ibu kan murah meriah! Deal! Hahaha.....
Malamnya ketika Bapak telpon, Udane berebut bercerita ke Bapak. Ternyata yang paling menarik untuk Ene adalah pesawat kecil—sebenarnya bukan pesawat karena seperti mobil bak terbuka dengan layar seperti gantole di atasnya, apa ya namanya?—yang mondar mandir membawa spanduk bertuliskan ucapan selamat ulang tahun dan tema kegiatan. Di telpon, bolak balik Ene bilang, "Awat... bang... awat... bang... awat... bang...!" Maksudnya 'pesawat terbang', hehehe...
Sayangnya, Bapak tidak ikut menikmati kemeriahan ini karena Bapak nggak pulang ke Cilegon. Ini karena acara Bapak di Jogja juga cukup padat. Hari Sabtu (27/8) Bapak ada workshop dilanjut piket acara Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) bagi mahasiswa baru. Hari Minggu (28/8) Bapak jadi juri lomba inovasi mahasiswa. It's ok, dad! We do understand :)
Berikut ini laporan acara weekend:
Jumat (26/8):
Sekitar jam 7 malam, iseng2 Ibu sambil menggendong Ene, diikuti Uka di belakang, mendekat ke arah keramaian, maksudnya sih cuma mau ngintip apakah malam itu sudah ada acara. FYI, perayaan semacam ini pada tahun2 sebelumnya baru dimulai hari Sabtu, tapi ternyata tahun ini sudah dimulai hari Jumat malam. Acara iseng2 ini akhirnya terpaksa dilanjut karena Ene berjumpa Ivan yang lagi jalan2 dengan kedua kakak dan ortunya, jadi dia mau jalan2 juga. Ivan ini teman main Ene yang umurnya sebaya. Hampir tiap hari Ene main dengan Ivan.
Walhasil, Ibu mengajak Ene pulang dulu karena saat itu Ene tidak beralaskaki. Meski Ene nangis, Ibu tetap mengajak Ene pulang untuk pakai sepatu dulu, karena kalau harus menggendong Ene terus2an Ibu nggak kuat. Ene beratnya 14kg! :D Setelah Ene pakai sepatu, Ibu, Uka dan Ene berangkat lagi. Ibu memutuskan langsung menuju ke area bazar. Menurut info Tante Yuni, dia akan jualan di stand no.16 pada hari Sabtu dan Minggu, jadi Ibu mau survey dulu lokasinya karena sudah janji mau nengok—dan syukur2 membeli :)—makanan yang dijual Tante Yuni.
Sampai di area bazar Ibu tidak berhasil menemukan stand no.16 karena stand2 di situ bukannya dikasih no. tapi dikasih nama kelompok2 pesertanya, dan Ibu tidak tahu Tante Yuni mewakili kelompok apa :( Kami malah ketemu Om Wisnu, Tante Sulis, Deo dan Agni, beserta rombongannya yang lagi makan bakso. Jadinya Ibu ngobrol dengan Tante Sulis dan Om Wisnu, sementara Udane main sama Deo. Deo ini satu sekolah dengan Uka, tapi beda kelas.
Nggak lama, Ibu memutuskan segera pulang karena niatnya memang cuma ngecek stand. Dan lagi malam itu pertunjukan yang digelar di panggung terbuka belum dimulai. Dalam perjalanan pulang Uka minta 'pajak mainan' as usual :) Malam itu Udane beli balon, tapi yang nggak pakai gas (nggak bisa melayang). Sesampainya kami di rumah baru terdengar pertunjukan rampak bedug dimulai. Dug.. deruug.. dug.. dug.. deruug.. dug.. dug..!!!
Sabtu (27/8):
Bangun tidur kami langsung mandi dan sarapan, siap2 menuju bazar. Jam 9 pagi kami (Ibu, Uka, Ene dan Yuk) berangkat. Ternyata saat itu sedang digelar lomba menggambar dan lomba mewarnai untuk anak2. Yah... kalau saja kami berangkat lebih pagi pasti Uka bisa ikutan lomba. Tapi nggak pa2, Uka oke2 aja kok :)
Di area bazar kami langsung menemui Tante Yuni yang hari itu jualan tekwan dan PopIce. Ibu pesan 5 porsi tekwan untuk dibawa pulang dan 3 PopIce. Belakangan sesampai di rumah yang paling banyak menghabiskan tekwan adalah Uka! Katanya yummy!!! Hehehe...
Tante Yuni (baju pink) sedang jaga stand bersama partner setia, Bu Indra (baju krem) dan Tante Imel (baju biru membelakangi kamera). Ibu sering bercanda menjuluki mereka 'the three musketeers' karena kalau ikutan bazar di-mana2 selalu kerjasamanya bertiga :)
Selesai beli tekwan dan PopIce, juga me-lihat2 stand yang lain, kami pulang karena Ene sudah menunjukkan tanda2 mengantuk. Dalam perjalanan pulang Uka minta dibelikan burger dan (lagi2) mainan. Kali ini mainannya kincir angin bergambar Dora The Explorer. Kalau Ene mah ngikut aja :) Sampai di rumah benar seperti yang diperkirakan, nggak lama kemudian Ene tidur. Dan Uka langsung menghabiskan 2 burger sekaligus! Setelah Uka kenyang, jam 11 Ibu dan Uka berangkat lagi :D
Selain bazar serta lomba menggambar dan mewarnai, hari itu juga ada lomba senam pakarena untuk grup orang dewasa. Di panggung belum ada pertunjukan, dan Ibu baru menyadari bahwa yang dipakai sebagai latar belakang panggung adalah golok raksasa dengan bahan baku dari PT Krakatau Steel! Sayang Ibu tidak tau persis dimensi dan berat golok tersebut.
Uka mejeng di depan panggung dengan latar belakang golok raksasa, senjata khas Banten.
Kembali ke bazar, kali ini Ibu beli mangga harum manis. Dijual sekantong 2 kiloan seharga Rp13.000,- yang berarti sekilo Rp6.500,- (Benar kan? Hahaha...). Di sebelahnya ada duren montong, mmmhhh.... yummy!!! Sebagai seorang penggemar duren tentu saja Ibu ngiler :D Tapi mau beli utuh sebuah kok mahal ya? Lagian di rumah yang doyan cuma Ibu hehe... Ternyata akhirnya ada solusi! Saat itu ada Bu Kamarul yang juga lagi naksir duren dan dia menawarkan untuk beli patungan dan dimakan di tempat! Deal! Jadilah kita patungan bertiga—Dengan satu ibu lagi yang, maaf, nggak tau namanya padahal tetangga juga hehe... Maklum Ibu bukan termasuk ibu gaul—masing2 Rp10.000,-. Untung di tas Ibu ada tisu basah buat cuci mulut dan tangan sesudah makan duren :). Uka sama sekali nggak mau duren, bahkan untuk mencobanya sekali pun!
Selesai makan duren, kami berdua pulang. Mampir bentar lihat lomba senam, tapi ternyata sudah mau break istirahat siang. Di situ ada penjual jeruk medan, murah sekilo Rp5000,- jadi Ibu tertarik membeli. Setelah dicicipi eh.. kok rada asam (pantas murah haha..) tapi karena kasihan sama penjualnya, ya sudah beli sekilo aja.
Sore jam 4-an kami menuju lokasi perayaan (lagi). Kali itu ke area panjat tebing yang dikelola sekelompok pemuda. Ternyata mereka menawarkan kegiatan meluncur di tali dari ketinggian sekitar 5 meter bagi yang berminat. Tentu saja dengan dibantu mereka sebagai para ahlinya. Kebanyakan yang tertarik untuk mencoba adalah anak2 kira2 seusia SD. Asyik juga tampaknya :) Kali ini pulangnya Udane masing2 membawa pedang mainan. Tumben ya Ibu begitu murah hati mengabulkan permintaan Uka akan mainan? Hahaha... sekali2 boleh lah, asal nggak yang mahal :)
Jadi sepanjang Sabtu ini Ibu dan Uka sudah tiga kali bolak balik ke area perayaan. Malamnya sebenarnya ada Joy Tobing nyanyi, tapi Ibu nggak menyaksikan, gantian Yuk dan si Mbak yang main dengan temen2 mereka. Tapi dari rumah Ibu bisa ikut mendengarkan suara emas Joy Indonesian Idol.
Minggu (28/8):
Niatnya pagi2 mau ikutan acara jalan santai yang ada door prize sepeda motornya. Tapi karena Udane susah dibangunin, ya sudah apa boleh buat Ibu nggak mau maksa. Semalam Ibu sudah janji sama Bapak via telpon, nggak akan maksa Udane bangun pagi2 untuk ikut jalan santai hehehe... Jam 07.30 Udane baru bangun, tepat saat jalan santai dimulai. Setelah mandi dan sarapan, Ene berangkat main dulu dengan si Mbak ke rumah Ivan. Ibu dan Uka belakangan, mau ke bazar. Sengaja berpisah supaya Ibu dan Uka bisa keliling2 tanpa diganggu kantuk Ene, hehehe... Kalau sama si Mbak kan Ene bisa pulang duluan kalau sudah ngantuk.
Pagi2 Tante Yuni sudah sms, bilang kalau hari ini jualan spaghetti. Waktu Ibu nanya Uka apa dia mau spaghetti, wah... Uka seneng banget! Termasuk makanan favoritnya selain pizza. Pokoknya sudah seperti orang Itali deh, hehe.. Belakangan, dari 4 bungkus spaghetti yang Ibu beli untuk dibawa pulang, Ibu menghabiskan satu setengah bungkus dan Uka dua setengah! Ene kebagian dikit :)
Kali ini Ibu dan Uka ketemu Om Azis, Tante Fiqhi, Azka dan Dina. Benernya Sabtu ketemu juga, tapi nggak sempat ngobrol lama karena waktu itu Ibu dan Uka sudah mau pulang. Tante Fiqhi sekeluarga habis ikut jalan santai, jadi lagi istirahat melepas lelah :)
Ki-ka: Dina (di kereta), Tante Fiqhi, Uka, Azka, Om Azis. Lihat tuh di belakang... banyak banget pengunjungnya! Lagi pada nunggu pengumuman door prize hehe..
Ki-ka: Om Azis, Dina, Tante Fiqhi, Ibu, Azka. Biar nggak ikut jalan santai, Ibu tampil sportif juga hahaha...
Dan seperti kemarin2, hari ini Ibu kena pajak lagi :) Tadinya Ibu belikan dua balon yang pakai gas (bisa melayang) untuk Udane. Ketika ketemu Azka, satu balon Ibu berikan ke Azka sementara yang dibawa Uka terlepas dan melayang :D Jadi, karena Uka nggak mau pulang dengan tangan kosong, dia mulai lirik kiri lirik kanan mencari penjual mainan :D Akhirnya setelah melalui tawar menawar yang cukup sengit—bukan Ibu dengan pedagang, tapi Ibu dengan Uka :)—disepakati untuk membeli cairan sabun untuk bikin gelembung. Yang penting buat Uka kan dia nggak pulang dengan tangan kosong, dan yang penting buat Ibu kan murah meriah! Deal! Hahaha.....
Malamnya ketika Bapak telpon, Udane berebut bercerita ke Bapak. Ternyata yang paling menarik untuk Ene adalah pesawat kecil—sebenarnya bukan pesawat karena seperti mobil bak terbuka dengan layar seperti gantole di atasnya, apa ya namanya?—yang mondar mandir membawa spanduk bertuliskan ucapan selamat ulang tahun dan tema kegiatan. Di telpon, bolak balik Ene bilang, "Awat... bang... awat... bang... awat... bang...!" Maksudnya 'pesawat terbang', hehehe...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home