Thursday, August 18, 2005

Renungan & Becak Hias

Selain lomba2 yang diikuti Uka dan Ibu, acara 17 Agustusan di RW 04 Kelurahan Kotabumi dimeriahkan dengan Renungan Malam pada 16 Agustus jam 19.30-24.00 WIB dan Lomba Becak Hias pada 17 Agustus jam 15.00 WIB.

Renungan Malam, selain diisi dengan final tenis meja, juga diramaikan dengan acara karaoke bersama, bakar jagung, dan puncaknya pemotongan tumpeng. Acara ini diadakan di depan rumah Bapak Tutug Murdawa (Pak RW) dengan menggelar tikar di jalan. Semula Ibu agak ragu mengajak Uka dan (terutama) Ene ke acara ini karena khawatir ngantuk, tapi ternyata Udane menikmati acara ini. Udane ber-lari2 ke sana ke mari sampai mandi keringat (padahal malam hari).

Udane juga turut menghabiskan jagung bakar, masing2 1 buah. Untuk Ene, ini benar2 menakjubkan! Ene memang suka jagung (biasanya direbus), tapi belum pernah sampai habis sebuah, biasanya separo aja sudah mandeg. Ibu sampai dibantu Tante Yeni nyuapin Ene karena belum selesai Ibu mipili—Apa ya bahasa Indonesianya? :)—jagung, Ene sudah bilang, "Hak!", tanda minta disuapi lagi. Makasih ya Tante Yeni! :)


Uka dan Dania berpose di depan teman2 lain yang lagi main gaple! :)


Uka dan teman2 yang cewek semua :) lagi main... apa ya? Duh.. Ibu lupa nama permainan ini padahal dulu kecil sering memainkannya :). Sementara Ene jadi penggembira :)

Jam 10 malam, acara Renungan Malam belum selesai dan tumpeng pun belum dipotong, tapi Ibu memutuskan mengajak Udane pulang karena Ene sudah tampak lelah (meski nggak rewel). Lucunya, Ene nggak mau digendong menuju rumah yang berjarak sekitar 100m dari lokasi acara. Dia maunya jalan sendiri padahal jalannya sudah ke kiri ke kanan seperti pendekar mabok, mana pelaaaan lagi! Hehehe... Sampai depan pagar rumah baru Ene nangis minta gendong.

Setelah mengganti baju Udane, Ibu ke kamar mandi untuk gosok gigi. Selama itu Udane nggak kedengaran suaranya. Setelah Ibu tengok, ternyata Udane sudah tertidur lelap, ngeringkel di kasur bawah, zzz..zzz..zzzzzzz!!! :) Rupanya mereka benar2 kelelahan. Menurut info Tante Yeni keesokan harinya, tumpeng baru dipotong sekitar jam 23.30.

Lomba Becak Hias diselenggarakan dengan tujuan selain untuk memeriahkan HUT RI juga untuk terciptanya lingkungan sosial masyarakat yang kompak serta adanya ketertiban para abang becak di lingkungan RW 04. Ketentuan lomba sbb:

  1. Acara dilaksanakan dengan keliling kompleks perumahan, start dan finish di halaman Gedung BAPOR KS.
  2. Pesertanya abang becak di lingkungan RW 04 dengan sponsor warga RW 04.
  3. Warga yang menjadi sponsor mengganti biaya operasional becak selama sehari sebesar Rp 20.000,- kepada abang becak. Abang becak juga mendapat kaos seragam dari panitia.
  4. Warga yang menjadi sponsor menghias becak sesuai dengan kreativitas masing2 dan menanggung biayanya.
  5. Hadiah bagi pemenang diperuntukkan bagi abang becak.
  6. Selama keliling, becak ditumpangi oleh warga yang menjadi sponsor (akan lebih baik sambil berpakaian adat) dengan dikayuh oleh abang becak.


Untuk lomba ini Ibu nggak ikut, tapi Uka sangat antusias menyaksikannya, bahkan dia ikut2an naik becak (entah siapa sponsornya) keliling kompleks. Dan ketika para pemenang diumumkan oleh juri, dia berkomentar, "Kok becak Uka nggak juara ya Bu?", se-olah2 becak yang dia naiki adalah becak dia, padahal jadi sponsor pun tidak! :D

Kelima becak yang mendapat nomor, 4 di antaranya sudah Ibu perkirakan akan menjadi juara karena sepintas saja penampilannya sudah beda dengan yang lain. Kelihatan kalau effort-nya lumayan dan dikerjakan dengan serius :) Yang tidak Ibu duga adalah Juara 5. Kali jurinya tertarik dengan plang di atas becak tersebut yang berbunyi "Kendaraan Dinas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)" dengan plat no. "B 45 MI" yang bisa dibaca 'basmi' :) Maklum, sekarang ini lagi rame2nya bangsa Indonesia menyoroti kasus2 korupsi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home