Cita-cita Uka
Seingat Ibu, konsep 'cita-cita' mulai dikenal Uka sejak dia bersekolah karena pembicaraan awal antara Ibu dan Uka tentang cita2 dimulai semasa Uka di Play Group. Sebenarnya ketika itu Uka tidak mengatakannya sebagai 'cita-cita', tapi lebih ke pernyataan 'kalau sudah besar mau jadi apa', selanjutnya Ibu yang menegaskan kalau itu namanya 'cita-cita'. Sejak itu, cita2 Uka selalu ber-ubah2 :)
Ketika di Play Group cita2 Uka ada 3 (tiga) sekaligus: power ranger, polisi, dan dokter! Fantastic, isn't it? :) Ceritanya, pada masa itu Uka terobsesi dengan kata2 'suka menolong'. Di awal masa sekolah, di antara obrolan Ibu dan Uka memang sering terucap harapan Ibu supaya Uka jadi anak yang suka menolong, tidak pelit dan tidak mau menang sendiri. Mengapa Ibu menekankan hal ini? Karena ketika itu untuk pertama kalinya Uka mulai belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarganya, jadi Ibu mencoba membekali Uka supaya bisa bertenggang rasa dengan orang lain. Kebetulan waktu itu Uka senang dengan film Power Rangers dan mengagumi para polisi yang bertugas di jalan raya, jadi tokoh2 ini Ibu pakai sebagai contoh orang2 yang suka menolong. Tokoh lain yang Ibu pakai sebagai contoh orang yang suka menolong adalah dokter. Walhasil, jadilah Uka ber-cita2 sebagai power ranger, polisi, sekaligus dokter! :D
Saat di TK-A (Nol Kecil) cita2 Uka berubah menjadi pelukis! Tadinya sih Ibu mencandai Uka dengan mengatakan, "Uka kalau besar nanti mau jadi pelawak ya?". Ini karena selain kartun, acara televisi yang menjadi favorit Uka adalah yang berbau komedi, seperti API (Audisi Pelawak TPI), Mr. Bean, dan belakangan ini Extravaganza!. Tapi ternyata Uka segera menukas candaan Ibu dengan seriously mengatakan, "Nggak! Kalau sudah besar aku mau jadi pelukis!" Hah?! Ibu sama sekali nggak nyangka Uka punya angan2 demikian—Meski mungkin spontan aja :). Setelah Ibu ingat2, memang sejak belum sekolah pun, Uka senang men-coret2 dinding rumah sampai nggak ada tembok di rumah yang bersih dari coretan Uka :) Baru setelah sekolah, coretan di dinding mulai berkurang dan medianya berganti menjadi buku gambar—Atau barangkali karena sudah nggak ada dinding kosong di rumah yang bisa di-coret2 lagi ya? :D
Coretan Uka dengan media dinding bertopik "Asal" :D Digambar semasa belum sekolah.
Gambar Uka dengan media buku gambar bertopik "Mudik". Digambar semasa sekolah sepulang mudik (2004?). Garis paralel muter2 dengan gambar mobil kecil2 di tengahnya menurut Uka rute dari Cilegon menuju rumah Mbah Hardjo di Wonosobo :)
Nah.. setelah duduk di TK-B, baru2 ini Uka membuat statement baru tentang cita2nya, katanya kalau sudah besar dia ingin menjadi pilot! Pernyataan ini (lagi2) spontan saja tanpa ada rangkaian kejadian yang menjadi pencetusnya. Setelah Ibu tanya alasan ingin menjadi pilot, ternyata jawabannya karena pilot bisa terbang, lalu Uka memperagakan posisi terbang ala Superman dan Batman! Rupanya dalam imajinasinya, pilot terbang itu sama dengan kalau Superman atau Batman terbang, hahaha... Dasar anak2!
Kita tunggu saja, apalagi yang akan menjadi cita2 Uka. Dan kelak, apakah di antara cita2 itu ada yang menjadi kenyataan? Hanya waktu yang bisa menjawab. Ibu hanya berdoa kelak Uka—dan Ene juga tentunya—tumbuh menjadi dewasa, bukan hanya sekedar 'tua', apa pun profesinya. Amin.
Ketika di Play Group cita2 Uka ada 3 (tiga) sekaligus: power ranger, polisi, dan dokter! Fantastic, isn't it? :) Ceritanya, pada masa itu Uka terobsesi dengan kata2 'suka menolong'. Di awal masa sekolah, di antara obrolan Ibu dan Uka memang sering terucap harapan Ibu supaya Uka jadi anak yang suka menolong, tidak pelit dan tidak mau menang sendiri. Mengapa Ibu menekankan hal ini? Karena ketika itu untuk pertama kalinya Uka mulai belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarganya, jadi Ibu mencoba membekali Uka supaya bisa bertenggang rasa dengan orang lain. Kebetulan waktu itu Uka senang dengan film Power Rangers dan mengagumi para polisi yang bertugas di jalan raya, jadi tokoh2 ini Ibu pakai sebagai contoh orang2 yang suka menolong. Tokoh lain yang Ibu pakai sebagai contoh orang yang suka menolong adalah dokter. Walhasil, jadilah Uka ber-cita2 sebagai power ranger, polisi, sekaligus dokter! :D
Saat di TK-A (Nol Kecil) cita2 Uka berubah menjadi pelukis! Tadinya sih Ibu mencandai Uka dengan mengatakan, "Uka kalau besar nanti mau jadi pelawak ya?". Ini karena selain kartun, acara televisi yang menjadi favorit Uka adalah yang berbau komedi, seperti API (Audisi Pelawak TPI), Mr. Bean, dan belakangan ini Extravaganza!. Tapi ternyata Uka segera menukas candaan Ibu dengan seriously mengatakan, "Nggak! Kalau sudah besar aku mau jadi pelukis!" Hah?! Ibu sama sekali nggak nyangka Uka punya angan2 demikian—Meski mungkin spontan aja :). Setelah Ibu ingat2, memang sejak belum sekolah pun, Uka senang men-coret2 dinding rumah sampai nggak ada tembok di rumah yang bersih dari coretan Uka :) Baru setelah sekolah, coretan di dinding mulai berkurang dan medianya berganti menjadi buku gambar—Atau barangkali karena sudah nggak ada dinding kosong di rumah yang bisa di-coret2 lagi ya? :D
Coretan Uka dengan media dinding bertopik "Asal" :D Digambar semasa belum sekolah.
Gambar Uka dengan media buku gambar bertopik "Mudik". Digambar semasa sekolah sepulang mudik (2004?). Garis paralel muter2 dengan gambar mobil kecil2 di tengahnya menurut Uka rute dari Cilegon menuju rumah Mbah Hardjo di Wonosobo :)
Nah.. setelah duduk di TK-B, baru2 ini Uka membuat statement baru tentang cita2nya, katanya kalau sudah besar dia ingin menjadi pilot! Pernyataan ini (lagi2) spontan saja tanpa ada rangkaian kejadian yang menjadi pencetusnya. Setelah Ibu tanya alasan ingin menjadi pilot, ternyata jawabannya karena pilot bisa terbang, lalu Uka memperagakan posisi terbang ala Superman dan Batman! Rupanya dalam imajinasinya, pilot terbang itu sama dengan kalau Superman atau Batman terbang, hahaha... Dasar anak2!
Kita tunggu saja, apalagi yang akan menjadi cita2 Uka. Dan kelak, apakah di antara cita2 itu ada yang menjadi kenyataan? Hanya waktu yang bisa menjawab. Ibu hanya berdoa kelak Uka—dan Ene juga tentunya—tumbuh menjadi dewasa, bukan hanya sekedar 'tua', apa pun profesinya. Amin.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home