Ibu Sud
Setelah nonton acara Detik-Detik Proklamasi di televisi kemarin, Ibu baru tau kalau ternyata lagu yang Ibu maksud pada posting "17 Agustusan" dua hari lalu berjudul "Tanah Airku" ciptaan Ibu Sud. Kemarin yang menyanyikannya Samuel Dharmawan, penyanyi cilik yang menjadi juara kontes AFI (Akademi Fantasi Indosiar) Junior 1. Dengerin lagu itu (lagi2) bikin Ibu menitikkan air mata. Apalagi Samuel membawakannya dengan penuh penghayatan, ditunjang suara emasnya yang menakjubkan untuk anak seumur dia. Wah.. jadi merinding deh rasanya!
Sebagai rasa hormat dan permohonan maaf Ibu terhadap mendiang Ibu Sud, berikut Ibu tampilkan sekilas tentang Ibu Sud dan beberapa lagu ciptaannya yang disarikan dari Wikipedia Indonesia dan beberapa media lain:
Nama lengkap: Saridjah Niung Bintang Soedibio. Lahir: Sukabumi, 26 Maret 1908. Bungsu dari 13 bersaudara. Wafat: Jakarta, 9 Juni 2004. Pendidikan: Kweekschool, Bandung. Belajar seni suara, musik dan main biola pada Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer. Karir: Pengajar HIS Petojo, HIS Jalan Kartini, HIS Arjuna (1925-1941). Kegiatan lain: Membatik. Kegemarannya terhadap batik diturunkan pada cucunya, disainer kondang Charmanita.
Ayah angkat: Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer, seorang indo-Belanda (beribukan keturunan Jawa ningrat) pensiunan Wakil Ketua Ketua Hooge Rechtshof (Kejaksaan Tinggi) di Jakarta, yang selanjutnya menetap di Sukabumi. Ayah kandung: Mohamad Niung, pelaut asal Bugis yang kemudian menjadi pengawal Mr. Kramer. Suami: Bintang Soedibio (almarhum, meninggal 1954).
Catatan sejarah: Ibu Sud turut mengiringi Indonesia Raya melalui biola saat lagu itu pertama kali dikumandangkan di Gedung Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Dari sekitar 200 lagu anak2 yang diciptakan Ibu Sud, di bawah ini beberapa di antaranya yang cukup terkenal dan (kebetulan) Ibu tau melodinya:
Sebagai rasa hormat dan permohonan maaf Ibu terhadap mendiang Ibu Sud, berikut Ibu tampilkan sekilas tentang Ibu Sud dan beberapa lagu ciptaannya yang disarikan dari Wikipedia Indonesia dan beberapa media lain:
Nama lengkap: Saridjah Niung Bintang Soedibio. Lahir: Sukabumi, 26 Maret 1908. Bungsu dari 13 bersaudara. Wafat: Jakarta, 9 Juni 2004. Pendidikan: Kweekschool, Bandung. Belajar seni suara, musik dan main biola pada Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer. Karir: Pengajar HIS Petojo, HIS Jalan Kartini, HIS Arjuna (1925-1941). Kegiatan lain: Membatik. Kegemarannya terhadap batik diturunkan pada cucunya, disainer kondang Charmanita.
Ayah angkat: Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer, seorang indo-Belanda (beribukan keturunan Jawa ningrat) pensiunan Wakil Ketua Ketua Hooge Rechtshof (Kejaksaan Tinggi) di Jakarta, yang selanjutnya menetap di Sukabumi. Ayah kandung: Mohamad Niung, pelaut asal Bugis yang kemudian menjadi pengawal Mr. Kramer. Suami: Bintang Soedibio (almarhum, meninggal 1954).
Catatan sejarah: Ibu Sud turut mengiringi Indonesia Raya melalui biola saat lagu itu pertama kali dikumandangkan di Gedung Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Dari sekitar 200 lagu anak2 yang diciptakan Ibu Sud, di bawah ini beberapa di antaranya yang cukup terkenal dan (kebetulan) Ibu tau melodinya:
BECAK (diciptakan tahun 1942)
Saya mau tamasya, berkeliling-keliling kota
Hendak melihat-lihat keramaian yang ada
Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda
Becak, becak, coba bawa saya
Saya duduk sendiri dengan mengangkat kaki
Melihat dengan aksi, ke kanan dan ke kiri
Lihat becakku lari, bagai takkan berhenti
Becak, becak, jalan hati-hati
BURUNG KUTILANG
Di pucuk pohon cempaka
Burung kutilang bernyanyi
Bersiul-siul sepanjang hari
Dengan tak jemu-jemu
Mengangguk-angguk sambil berseru
Tri-li-li li-li li-li li-li
Sambil berlompat-lompatan
Paruhnya selalu terbuka
Digeleng-gelengkan kepalanya
Menentang langit biru
Tandanya suka dia berseru
Tri-li-li li-li li-li li-li
KUPU-KUPU
(1)
Kupu-kupu yang lucu
kemana engkau terbang
Hilir-mudik mencari
bunga-bunga yang kembang
Berayun-ayun
pada tangkai yang lemah
Tidakkah sayapmu
merasa lelah
(2)
Kupu-kupu yang elok
bolehkah saya serta
Mencium bunga-bunga
yang semerbak baunya
Sambil bersenda-senda
semua kuhampiri
Bolehkah kuturut
bersama pergi
HUJAN
(1)
Tik-tik-tik bunyi hujan di atas genting
Airnya turun tidak terkira
Cobalah tengok dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua
(2)
Tik-tik-tik bunyi hujan bagai bernyanyi
Saya dengarkan tidaklah jemu
Kebun dan jalan semua sunyi
Tidak seorang berani lalu
(3)
Tik-tik-tik hujan turun dalam selokan
Tempatnya itik berenang-renang
Bersenda gurau meyelam-nyelam
Karena hujan berenang-renang
MENANAM JAGUNG (Diciptakan tahun 1942)
(1)
Ayo kawan kita bersama
Menanam jagung di kebun kita
Ambil cangkulmu, ambil pangkurmu
Kita bekerja tak jemu-jemu
Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam
Tanah yang longgar jagung kutanam
(2)
Beri pupuk supaya subur
Tanamkan benih dengan teratur
Jagungnya besar lebat buahnya
Tentu berguna bagi semua
Cangkul, cangkul, aku gembira
Menanam jagung di kebun kita
LAGU GEMBIRA
(1)
Bernyayi kita bernyayi
Karena bergirang hati
Bersorak, bertepuk, berarak-arak
Bersorak, bertepuk, berarak-arak
(2)
Bersiul kita bersiul
Tandanya kita berkumpul
Bersorak, bertepuk, berarak-arak
Bersorak, bertepuk, berarak-arak
PELAUT (diciptakan tahun 1940)
Nenek moyangku orang pelaut
Gemar mengarung luas samud'ra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda b'rani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai
MAIN ULAR-ULARAN (lagu permainan)
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat itulah yang dicari
Ini dianya yang terbelakang
2 Comments:
wow ga sengaja nemu... gue jadi kangen masa kanak2 gue. Gue hidup dan dibesarkan dengan lagu2 ibu sud, at mahmud, pak kasur.. this is so cool.... ngopi yah lagu2nya. buku lagu n partitur lagu2 ibu sud yg dulu gue punya dah ilank. aduh makaish banegttt
By ivie, at Friday, March 14, 2008 10:32:00 am
You're very welcome, Ivie! :) Malah seneng ternyata apa yang kutulis ada manfaatnya.
By Anonymous, at Sunday, March 16, 2008 9:15:00 pm
Post a Comment
<< Home