Malu Dicium Ibu
Ibu pernah baca artikel, pernah mendapat info dari teman, bahkan pernah juga menyaksikan sendiri bahwa ada periode seorang anak nggak mau dicium orang tuanya, terlebih di depan umum, apalagi di depan teman2nya!!! Nah.. saat ini ternyata periode itu sedang terjadi pada Uka!
Jadi gini ceritanya, sejak Uka mulai sekolah dulu dan jika kebetulan pas masuk pagi—kadang2 Uka masuk siang tergantung jadwal—dia berangkatnya sekalian bareng Ibu ke kantor. Sampai di sekolah Uka, Ibu selalu ikut turun dari mobil, membenahi baju Uka dan kemudian cupika cupiki (cium pipi kanan cium pipi kiri). Jadi hampir seperti ritual! :D Masalahnya, sejak sekitar semingguan ini Uka menolak dicium Ibu!!! Hu.. hu.. hu.. Ibu sedih deh... :(
Dan seperti halnya yang pernah Ibu baca, pernah Ibu dengar dan pernah Ibu saksikan, reaksi si ibu umumnya 'semakin ditolak anak, semakin maksa nyium'! Dan it happened to me! Hahaha..... Tadi pagi pun demikian kejadiannya. Ibu maksa nyium Uka di depan pintu masuk halaman sekolah karena Ibu pikir situasinya lagi sepi, jadi nggak ada alasan untuk malu. Uka lagi2 menolak, dan terjadi sedikit adegan tarik menarik antara Ibu dan Uka—Kalau orang nggak tau jangan2 Ibu malah dikira mau nyulik Uka :D
Tepat saat itu, dari pintu halaman sekolah keluar seorang ibu yang baru saja mengantar anaknya. Menyaksikan adegan heboh antara Ibu dan Uka, si ibu tersebut tersenyum dan berkomentar, "Malu ya?". Ekspresinya seolah mengatakan bahwa dia—si ibu itu, bukan Uka :)—maklum karena pernah mengalami hal yang sama. Melihat ekspresi 'maklum' si ibu tersebut, Ibu jadi merasa mendapat 'teman senasib' dan tidak lagi memaksa Uka. Dalam hati, Ibu janji nggak akan maksa nyium Uka di depan umum lagi kecuali atas persetujuan Uka. Tapi kalau di rumah masih boleh ya Uka? Maksudnya masih boleh nyium, dan masih boleh maksa hahaha...
Jadi gini ceritanya, sejak Uka mulai sekolah dulu dan jika kebetulan pas masuk pagi—kadang2 Uka masuk siang tergantung jadwal—dia berangkatnya sekalian bareng Ibu ke kantor. Sampai di sekolah Uka, Ibu selalu ikut turun dari mobil, membenahi baju Uka dan kemudian cupika cupiki (cium pipi kanan cium pipi kiri). Jadi hampir seperti ritual! :D Masalahnya, sejak sekitar semingguan ini Uka menolak dicium Ibu!!! Hu.. hu.. hu.. Ibu sedih deh... :(
Dan seperti halnya yang pernah Ibu baca, pernah Ibu dengar dan pernah Ibu saksikan, reaksi si ibu umumnya 'semakin ditolak anak, semakin maksa nyium'! Dan it happened to me! Hahaha..... Tadi pagi pun demikian kejadiannya. Ibu maksa nyium Uka di depan pintu masuk halaman sekolah karena Ibu pikir situasinya lagi sepi, jadi nggak ada alasan untuk malu. Uka lagi2 menolak, dan terjadi sedikit adegan tarik menarik antara Ibu dan Uka—Kalau orang nggak tau jangan2 Ibu malah dikira mau nyulik Uka :D
Tepat saat itu, dari pintu halaman sekolah keluar seorang ibu yang baru saja mengantar anaknya. Menyaksikan adegan heboh antara Ibu dan Uka, si ibu tersebut tersenyum dan berkomentar, "Malu ya?". Ekspresinya seolah mengatakan bahwa dia—si ibu itu, bukan Uka :)—maklum karena pernah mengalami hal yang sama. Melihat ekspresi 'maklum' si ibu tersebut, Ibu jadi merasa mendapat 'teman senasib' dan tidak lagi memaksa Uka. Dalam hati, Ibu janji nggak akan maksa nyium Uka di depan umum lagi kecuali atas persetujuan Uka. Tapi kalau di rumah masih boleh ya Uka? Maksudnya masih boleh nyium, dan masih boleh maksa hahaha...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home