Monday, July 25, 2005

Prosotan

Sabtu pagi Ibu ditemani Uka, Ene dan Si Mbak pergi ke sekolah Uka untuk memperoleh informasi lebih jelas tentang sistem standing instruction—transfer secara otomatis dari rekening ortu ke rekening sekolah—yang rencananya akan diterapkan sekolah Uka dalam hal pembayaran SPP. Ternyata sistem ini masih dipending alias ditangguhkan pelaksanaannya karena banyak ortu yang keberatan dengan berbagai macam alasan.

Setelah urusan Ibu dengan Bu Ummu yang mewakili sekolah sudah selesai, ternyata Udane belum mau pulang. Mereka masih asyik bermain dengan alat2 permainan yang tersebar di halaman sekolah. Banyak di antaranya yang baru, dan Uka bangga sekali dengan semakin banyaknya mainan di sekolahnya :) Salah satu alat permainan yang menjadi favorit Ene adalah prosotan. Dan ternyata dia berani meluncur sendiri tanpa dipegangi (Kadang2 Ibu memang terlalu khawatir hehe...). Setelah di-bujuk2, barulah Udane mau pulang.

Meskipun Sabtu pagi sudah lumayan puas main prosotan, ternyata Udane masih menjadikan prosotan sebagai favorit ketika Minggu malam diajak Bapak dan Ibu ke playground yang ada di Cilegon Supermall. Playground tersebut cukup luas dan bangunannya ber-tingkat2 dengan banyak lorong untuk ditelusuri oleh anak2 (dan orang dewasa yang mendampingi anak2 hehe..). Bener2 ajang eksplorasi anak2!!! Tapi seperti telah disebut, Udane nguplek aja di bagian prosotan. Cuma prosotannya beda dengan yang di sekolah. Yang ini tingginya kira2 2 meter dengan panjang lintasan kira2 5 meter dan sudut kemiringan kira2 30 derajat. Pada bagian untuk meluncur terbuat dari pipa2 kecil berwarna-warni yang di-jejer2 sehingga ketika diluncuri pipa2 itu berputar pada poros masing2 dan otomatis lebih licin daripada prosotan biasa. Pada bagian untuk naik terbuat dari bantalan2 empuk sehingga Ene bisa naik sendiri tanpa bantuan.

Meski Ene bisa naik sendiri, tetap aja Ibu ikutan mendampingi Ene naik. Selain karena banyak anak2 yang lebih besar berseliweran yang kadang2 menyenggol Ene, juga untuk meyakinkan bahwa Ene meluncur dengan posisi yang benar. Setelah Ene meluncur dan berada di bawah, Ibu menjemput Ene lagi untuk naik dan meluncur lagi. Sekali dua kali turun naik masih belum terasa buat Ibu, tapi setelah Ene minta naik turun lebih dari 5 kali, baru deh keringat Ibu bercucuran!!! Sementara Bapak cuma duduk di bagian bawah prosotan sambil senyum2 melihat tingkah anak2nya (dan juga Ibunya! Hehe...) Bapak nggak PD gantiin peran Ibu karena para pendamping anak2 yang lain kalau nggak anak2 ABG yang nemenin adik2nya, ya para ibu. Bapak2nya kebanyakan jadi penonton hehehe... Akhirnya setelah hampir satu jam, Bapak dan Ibu berhasil membujuk Udane untuk meninggalkan arena permainan. Itupun dengan iming2 untuk nyari minum karena Ibu bener2 kehausan!!!

Kami lantas mampir di Pizza Hut, di situ ketemu Om Widi dan Tante Yuni dengan trio cowoknya Diaz, Yerry dan Wildan. Komentar pertama Tante Yuni ketika melihat Ibu setelah sekian lama nggak ketemu, "Kok langsing?!". Wah... Ibu ge-er!!! Hahaha... Bagaimana nggak tambah langsing kalau tiap hari harus meladeni polah tingkah Udane yang nggak bisa diam, termasuk main prosotan! :))

0 Comments:

Post a Comment

<< Home