Thursday, December 29, 2005

Kenangan & Harapan

Dua kata ini mewakili perasaan dan pikiran Ibu belakangan ini!

Kenangan. Ini yang akan tersimpan di memori Ibu tentang Cilegon. Kenangan tentang suka dan duka. Tentang sedih dan gembira. Tawa dan tangis!

Ibu tinggal di Cilegon sejak November 1992, jadi sampai hari ini sudah 13 tahun lebih! Bukan waktu yang pendek! Sebelum kerja di tempat ini, Ibu belum pernah merasakan bekerja di tempat lain. Ibu bahkan belum sempat diwisuda dari tempat Ibu kuliah S1 ketika dapat panggilan kerja yang pertama ini. Jadi, sudah bisa dibayangkan 'bonding' antara Ibu dan Cilegon.

Di Cilegon, Ibu merasakan pertama kali mendapat gaji. Ibu ingat waktu itu sebagian untuk beli radio-tape compo merek Panasonic (Tuh, mereknya saja masih ingat! Hehe..). Sebagian lagi Ibu berikan untuk Yang Nuk (Yang Gik sudah almarhum waktu itu). Idealis banget ya! Gaji pertama buat ortu, meski nggak 100%! Hahaha...

Di Cilegon, Ibu merasakan pertama kali hidup mandiri. Maklum, sejak lahir ceprot sampai lulus S1 Ibu hidup dan tinggal di Surabaya, seatap terus dengan ortu :) Cuma 2 tahun aja Ibu pernah tinggal di kota lain, Biak - Irian Jaya (sekarang Papua), saat SD kelas 4 sampai kelas 6 menjelang EBTA, setelah itu balik lagi ke Surabaya. Waktu itu Yang Gik bertugas di Kowilhan IV sebagai TNI-AL.

Di Cilegon, Ibu ketemu jodoh. Iya, Bapak maksudnya, hehe... Dulu Bapak kerja di tempat yang sama dengan Ibu. Tapi karena melewati serangkaian proses yang tidak mudah untuk diceritakan di sini, akhirnya Bapak berkarir di bidang pendidikan. Ini panggilan jiwa Bapak yang sesungguhnya! :D

Di Cilegon, dua permata hati Bapak dan Ibu dilahirkan, Uka dan Ene, alias Udane. Kelak, nama kota ini akan selalu mereka tulis kalo ngisi data pribadi! :D Ene mungkin akan lupa bagaimana Cilegon karena usianya yang masih muda (2 tahun). Tapi Uka (5,5 tahun), pasti sudah punya banyak memori tentang Cilegon yang dia kenang! Tapi Uka tipe anak yang ekstrovert, jadi Ibu yakin dia akan mudah beradaptasi di Jogja. Uka malah sering dengan bangga bercerita ke teman2 dan guru2nya, juga para tetangga, bahwa kami akan pindah ke Jogja, hehe...

Di Cilegon—Ah.. ini yang paling berat untuk disebut. Sssst.. mata Ibu basah, finally—Ibu meninggalkan para sahabat Ibu yang sudah lekat di hati!!! :(( Memang sih, tidak selalu hubungan di antara kami berjalan mulus2 aja. Kadang ada sebel dan ada betenya juga, tapi banyak manisnya!! Dan mereka semua secara tidak langsung berpengaruh dalam proses pendewasaan dan pengkayaan Ibu, dalam banyak hal, hingga Ibu menjadi seperti sekarang ini. Ah.. maafkan segala salah Ibu para sahabat yang baik, jika dalam keseharian kita selama ini Ibu (juga Bapak mungkin) pernah menyakiti hati kalian. We did'nt mean it, of course!

Selasa malam kemarin (27/12), teman2 Ibu satu divisi ngadain farewell party kecil2an di Sapphire Coffee Shop, Hotel Permata Krakatau. It was a nice party! Thank you all!


Ki-ka: Ode, Rendra, Bakhrul, Pak Fritz (ini bos Ibu), Amirul, Pak Tjoki, Ibu, Weni, Vidi, Pak Eman, Bambang, Pak Rizki. Yang moto Chandra. Sori Chan, loe ga kliatan :)

Harapan. Ini yang juga membuncah di hati dan benak Ibu. Tentunya harapan masa depan yang lebih baik bagi kami sekeluarga di Jogja nanti. Amin 3x.

Setidaknya sudah terbayang bahwa Bapak nggak perlu capek2 lagi setiap weekend meluncur ke Cilegon. Meski nggak pernah ngeluh, Ibu tau kalo Bapak kadang ada jenuhnya juga. Ya nggak sih Pak? :D

Ibu juga nggak perlu stress sendiri saat Udane sakit. Ini hal yang paling Ibu rasa berat saat jauh dari Bapak. Kehadiran Bapak di saat Udane sakit tentunya merupakan dukungan moril yang sangat besar buat Ibu!

Bapak juga bisa mengikuti perkembangan Udane tiap hari! Kadang2 Bapak suka kaget lo.... kok Uka sudah bisa ini, Ene sudah bisa itu. Kalo sudah gitu, Ibu jadi merasa bersalah telah alpa nggak cerita ke Bapak :) Bapak juga bisa melepas rasa kangen ke Udane setiap hari. Ibu aja yang tiap hari kumpul sama mereka masih suka kangen, apalagi Bapak!

Selain itu, di Jogja, kami juga jadi lebih dekat ke Wonosobo dan Surabaya, jadi nggak perlu nunggu lebaran buat mengunjungi kampung halaman Bapak dan Ibu :D Dan sudah pasti Mbah Hardjo kakung dan putri, serta Yang Nuk nggak perlu menempuh perjalanan jauh untuk bisa ketemu dengan Uka dan Ene. Apalagi Bulik Prie (adik Bapak) sekeluarga tinggal di Jogja. Bulik Wur (adik Bapak) juga kuliah di Jogja. Sepupu Bapak, Bulik Iis dan Bulik Iin, di Jogja juga, yang satu kerja, yang satu kuliah. Wah.. rame deh di sana!

Harapan lain, Ibu bisa berkarir di bidang baru! Nggak jauh2 dengan Bapak, bidang pendidikan. Swear, bidang ini dulu sama sekali nggak pernah terlintas di benak Ibu. Dulu Ibu selalu berpikir bahwa Ibu sama sekali nggak berbakat ngajar secara Ibu mudah kesel kalo ngajarin orang terus nggak mudeng2 (nggak bisa2), haha... Tapi dengan berjalannya waktu, dan mungkin pengaruh Bapak juga :), Ibu sadar kalo bidang ini punya tujuan 'mulia'. *Wekekekek.. jadi malu ati nih.. sok mulia!* Meski Ibu masih selalu merasa kurang ilmu dan pengetahuan, tapi setidaknya apa yang saat ini Ibu punya bisa Ibu share ke orang lain. Apalagi kalo mengingat bahwa salah satu parameter utama kemajuan sebuah bangsa adalah pendidikan. Moga Ibu bisa sedikit memberikan kontribusi.

Selain itu, dengan mengajar, Ibu bisa mengencerkan otak dan memacu adrenalin! Wah.. rasanya lebih hidup gitu loh! Hehehe... Soalnya, yang namanya ngajar, mau nggak mau kan mesti belajar terus, jadi otak yang sudah beku ini diharapkan pelan2 bisa cair lagi :D Dan tentang adrenalin yang terpacu, ya otomatis lah... Biasanya ngadepin komputer melulu, nantinya mesti ngadepin orang satu kelas! Hahaha.... BTW, memangnya kerjaan di Cilegon selama ini nggak bikin encer otak n nggak memacu adrenalin gitu? Hihihihi...

Well, those are my memories and hopes! Semoga semua berjalan dengan baik. Amin.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home