Wednesday, November 23, 2005

Kangen Bapak

Selama mudik, Uka dan (terutama) Ene sangat menikmati saat2 kebersamaan dengan Bapak. Ene jadi punya kebiasaan baru. Setiap bangun tidur dia ngabsen Bapak dan Uka. Ibu nggak diabsen, soalnya kalo Ene bangun terus nangis, biasanya yang nyamperin duluan Ibu. Ato kalopun dia pas nggak nangis, yang dipanggil duluan ya Ibu. Mom is the best! Hahaha... lebih baik ge-er daripada minder!

"Uka ana (mana)?...".
"Itu masih tidur...". Jawab Ibu sambil nunjuk Uka yang masih tidur di sebelah Ene. Biasanya memang Ene bangun lebih dulu daripada Uka.
"Bapak ana?".
"Bapak dah bangun. Ada di luar. Yuk ke Bapak..". Lalu Ibu menggendong Ene keluar kamar untuk nyari Bapak. Ketika bertemu Bapak, senyum Ene pun merekah :)
"Bapak!". Teriak Ene memanggil Bapak.

Bapak pun sangat menikmati kebersamaan dengan Udane. Iya lah! Bayangin aja, sejak Ene lahir, Bapak cuma ketemu Ene saat weekend aja. Seringkali Bapak ter-kaget2 dengan perkembangan Ene. Demikian juga dengan kemajuan Uka yang sekarang sudah mulai bisa baca.
"Lo... Ene (atau Uka) wis iso ngono to (sudah bisa gitu)?". Begitu komentar yang sering diungkapkan Bapak ke Ibu.

Dan akhirnya kami harus pulang lagi ke Cilegon dan Bapak harus balik ke Jogja.
"Rasanya kok ada yang tertinggal? Apa ya?". Kata Bapak sambil mikir ketika pamitan ke Ibu.
"Ya jelas ada yang tertinggal. Istri dan anak2 Bapak!". Jawab Ibu tertawa. Bapak pun tersenyum.

Keesokan paginya setelah Bapak ke Jogja. Ada yang ngabsen!
"Bapak ana?".
"Bapak ke Jogja, kerja". Ene pun lalu asyik main. Tapi beberapa saat kemudian.
"Bapak ana?".
"Kan tadi udah Ibu bilang kalo Bapak ke Jogja". Ene pun main2 lagi. Dan beberapa jam kemudian.
"Bapak ana?".
"Bapak ke Jogja, sayang". Dan syukurlah, ini pertanyaan terakhir yang diajukan Ene tentang keberadaan Bapak :D.


Bapak dan Udane di rumah Mbah Hardjo saat malam2 mati lampu.

2 Comments:

Post a Comment

<< Home