Thursday, November 24, 2005

Kartu Lebaran dari Uka

Sejak Uka sekolah Play Group 2 tahun lalu—Sekarang dia duduk di TK B, dulu istilahnya Nol Besar! Apa karena sebutan "Nol" dirasa 'meremehkan' eksistensi anak ya, kok sekarang istilahnya jadi A dan B? :) Tapi dalam percakapan se-hari2 sih masih sering keluar "Nol Kecil" dan "Nol Besar" :D—setiap tahun tidak pernah absen mengirimkan kartu lebaran untuk Bapak dan Ibu. Ini memang program dari sekolah Uka.

Dibalik pengiriman kartu lebaran ini, ada proses pembelajaran bagi anak2 karena mereka diajak terlibat langsung. Kartu memang dicetak oleh pihak sekolah, tapi nama si pengirim ditulis sendiri oleh mereka (terutama yang TK). Mereka juga dilibatkan dalam proses menempelkan perangko. Dan yang paling seru, mereka rame2 ke kantor pos untuk mengirimkan kartu lebaran tersebut. Bisa dibayangin kan sekian banyak anak TK 'menyerbu' kantor pos! Apalagi kantor pos yang dikunjungi Uka dan teman2nya ini tempatnya kecil karena merupakan kantor pos pembantu. Hihihi... pasti Pak Pos-nya 'amaze' oleh tingkah polah mereka! :D

Nah.. kalo buat Ibu, yang paling di-tunggu2 dari kartu lebaran ini adalah foto di dalamnya! Di dalam kartu ini ditempelkan foto Uka dan teman2 sekelasnya! Kenapa ini penting buat Ibu? Karena dengan foto ini Ibu bisa tahu persis teman2 sekelas Uka, juga guru2 Uka. Maklum, Ibu jarang ke sekolah Uka karena kerja. Apalagi sejak TK A, Uka sudah bisa dilepas sendiri, berangkat dan pulang sekolah dengan tukang ojek langganan. Praktis Ibu hanya nongol di sekolah Uka kalo ada undangan khusus seperti evaluasi anak, halal bil halal, dsb.

Ibu merasa perlu tahu teman2 Uka satu per satu, karena kalo pulang sekolah Uka sering cerita temannya si A begini, temannya si B begitu, temannya si C tadi nangis, temannya si D tadi mukul dia, dsb. Selain itu, sering di saat Ibu nongol di sekolah, tiba2 salah seorang teman Uka memanggil, "Mama Uka! Mama Uka!". Nah, Ibu akan merasa amat bersalah kalo nggak tau nama anak yang memanggil tersebut. Ditambah lagi, nama2 anak ini juga menjadi panggilan untuk ortu mereka, terutama para ibunya. Seperti Ibu, di sekolah Uka lebih beken dengan panggilan 'Mama Uka'.

Panggilan semacam ini memang lebih egaliter dan akrab, tidak memerlukan perkenalan secara formil untuk tau persis nama Bu Ini dan Bu Itu. Cukup dengan bertanya ke anak namanya siapa (kalo anaknya nggak menjawab, pasti ibunya yang akan menjawab), maka itu pula lah nama ibunya, hehe... Bukankan kita sering rikuh jika sudah ber-hahahehe dengan seseorang tapi kita nggak tau nama orang tersebut?

Setelah menerima kartu lebaran, Ibu lantas menanyakan ke Uka nama teman2 dan guru2 kelasnya. Lucunya, kadang2 Uka lupa dengan nama temannya. Biasanya karena teman tersebut jarang main ato ngobrol dengan Uka. Kalo sudah gitu, Ibu lantas mengambil daftar nama teman sekelas Uka, kemudian membacakannya satu per satu untuk dicocokkan dengan fotonya. Uka biasanya akan bilang, "Oh iya, itu si E!" :D

Berikut ini hasil pencocokan foto dan nama teman sekelas Uka :))


Kelas TK-B Rafflesia 2005-2006. Depan duduk ki-ka: Dila, Saila, Putri, Hanifa, Puput, Salma. Tengah berdiri ki-ka: Salsa, Abi, Irfan, Allen, Fathan, Fadil, Uka, Zahra. Belakang berdiri ki-ka: Bu Vivi, Bu Fitri, Rassel, Farras, Diva, Zakiy, Faiz, Dimas, Aria, Bu Fatma (wali kelas).

0 Comments:

Post a Comment

<< Home