Para Sepupu
Selain mas Rico dan mbak Rena yang sudah pernah nongol di blog ini, Udane punya banyak sepupu yang lain. Dari pihak Ibu, selain mas Rico dan mbak Rena, ada Gerry dan Gendy putra2 Om Aan dan Tante Dina yang tinggal di Pontianak—jauh ya, nyebrang pulau! Sejak Gerry dan Gendy berdomisili di Pontianak sekitar dua tahun yang lalu, Udane belum pernah ketemu lagi.
Dari pihak Bapak, ada Umar, Dhiya, dan Hanan, putra-putri Paklik Pangat dan Bulik Ina yang tinggal di Jember. Juga ada Salma dan Yusuf, putra-putri Bulik Prie dan Paklik Arqo yang tinggal di Jogjakarta, sama dengan Bapak. Sebenarnya putra Bulik Prie ada satu lagi, tapi kembaran Salma ini meninggal beberapa hari setelah lahir. Semoga saudara kembar Salma—maaf Bulik Prie, Ibu lupa namanya—mendapat tempat di sisiNya. Amin.
Selain para sepupu, Udane punya seorang bulik yang umurnya sepantaran Uka, namanya Fatin. Fatin ini putri bungsu adik Mbah Hardjo putri dan tinggalnya di Wonosobo, persis di depan rumah Mbah Hardjo. Kalau Uka lagi main ke rumah Mbah Hardjo—biasanya sih pas Lebaran—yang banyak nemenin ya Fatin karena, selain Uka dan Fatin seumur, jadwal mudik Lebaran Udane sering nggak kompak sama Umar, Dhiya, dan Hanan. Wah.. sudah berapa tahun ya nggak ketemu dengan mereka bertiga? Sama Hanan malah baru ketemu di foto :) Nggak pa2, jauh di mata dekat di hati!
Berikut ini foto2 para sepupu dari pihak Bapak kiriman Bulik Prie dan Paklik Pangat. Thanks to them! Foto2 Gerry dan Gendy menyusul.
Ki-ka: Umar, Salma, Yusuf, dan Dhiya. Foto diambil Jan 2005 di halaman depan rumah mbah Hardjo dengan latar belakang rumah Fatin. Waktu itu Om Pangat yang sedang menyelesaikan S3-nya di Korea lagi libur akhir semester, jadi nyempetin main ke rumah mbah Hardjo.
Ki-ka: Yusuf, Umar, Salma, dan Fatin. Foto diambil di halaman rumah Fatin.
Nah.. ini Bulik Ina dan para kurcacinya :) Yang dipangku itu Hanan, cucu terkecil mbah Hardjo.
Dari pihak Bapak, ada Umar, Dhiya, dan Hanan, putra-putri Paklik Pangat dan Bulik Ina yang tinggal di Jember. Juga ada Salma dan Yusuf, putra-putri Bulik Prie dan Paklik Arqo yang tinggal di Jogjakarta, sama dengan Bapak. Sebenarnya putra Bulik Prie ada satu lagi, tapi kembaran Salma ini meninggal beberapa hari setelah lahir. Semoga saudara kembar Salma—maaf Bulik Prie, Ibu lupa namanya—mendapat tempat di sisiNya. Amin.
Selain para sepupu, Udane punya seorang bulik yang umurnya sepantaran Uka, namanya Fatin. Fatin ini putri bungsu adik Mbah Hardjo putri dan tinggalnya di Wonosobo, persis di depan rumah Mbah Hardjo. Kalau Uka lagi main ke rumah Mbah Hardjo—biasanya sih pas Lebaran—yang banyak nemenin ya Fatin karena, selain Uka dan Fatin seumur, jadwal mudik Lebaran Udane sering nggak kompak sama Umar, Dhiya, dan Hanan. Wah.. sudah berapa tahun ya nggak ketemu dengan mereka bertiga? Sama Hanan malah baru ketemu di foto :) Nggak pa2, jauh di mata dekat di hati!
Berikut ini foto2 para sepupu dari pihak Bapak kiriman Bulik Prie dan Paklik Pangat. Thanks to them! Foto2 Gerry dan Gendy menyusul.
Ki-ka: Umar, Salma, Yusuf, dan Dhiya. Foto diambil Jan 2005 di halaman depan rumah mbah Hardjo dengan latar belakang rumah Fatin. Waktu itu Om Pangat yang sedang menyelesaikan S3-nya di Korea lagi libur akhir semester, jadi nyempetin main ke rumah mbah Hardjo.
Ki-ka: Yusuf, Umar, Salma, dan Fatin. Foto diambil di halaman rumah Fatin.
Nah.. ini Bulik Ina dan para kurcacinya :) Yang dipangku itu Hanan, cucu terkecil mbah Hardjo.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home