Wednesday, May 25, 2005

Nonton Topeng Monyet

Dalam jangka waktu kurang dari seminggu Uka dan Ene dua kali nonton topeng monyet. Jarang2 ada topeng monyet lewat di depan rumah, makanya ketika ada yang lewat dua kali, maka dua kali pula dipanggil Ibu. Ternyata, dua kali itu orang yang sama, dan tentunya monyet yang sama pula :). Ternyata lagi, monyet dan pemiliknya tidak berdomisili di wilayah Cilegon dan sekitarnya, melainkan dari Madiun, Jawa Timur—wah.. jauh juga, dekat rumah Yuk tuh! Mereka datang ke Cilegon naik bis, karena itu anjing yang biasanya menjadi bagian dari pertunjukan mereka tidak diajak serta. Susah bawanya! :)

Nonton pertama, mereka dipersilakan masuk halaman rumah, tapi nonton kedua mereka diminta menggelar pertunjukan di luar pagar! Bukannya gak sopan, masalahnya di bagian akhir pertunjukan itu, si monyet memeragakan sedang memegang ular hitam dengan belang2 kuning dan ularnya hidup! Hiiiii.... bukan cuma geli, Ibu juga takut! Selain itu, Ene juga takut saat si monyet memeragakan sedang memakai topeng reyog Ponorogo. Itu lo.. topeng kepala harimau dengan jambul lebar dari bulu Merak yang beratnya sampai puluhan kilogram! Tapi yang di topeng monyet ini cuma replikanya, jadi nggak pakai bulu Merak :)

Selain kedua peragaan yang sudah disebut di atas, masih ada beberapa peragaan lain yang dilakukan si monyet yang bernama keren Cantik ini—menurut Bapak namanya Santi, entah Ibu atau Bapak yang benar :). Di antaranya adalah bercermin, pergi belanja membawa tas dan payung, menarik gerobak, naik kuda lumping, dan mengendarai motor. Latihannya berapa lama ya sampai si monyet pinter gitu? O ya, rangkaian pertunjukan itu ongkosnya Rp7.500,-. Cukup murah daripada harus memelihara dan melatih monyet sendiri :D


Awalnya Ene berani...


Tapi pas peragaan ala reyog, wah.. Ene langsung minta gendong Bapak!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home